Majelis Lingkungan Hidup Manfaatkan Limbah Menjadi Gas
BOYOLALI – Selain melakukan pelantikan 4 kepala sekolah di Pondok Pesantren Manafiul Ulum Canden, Sambi, Kabupaten Boyolali, Jumat (26/8/2016), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah melalui Majelis Lingkungan Hidup melakukan agenda peresmian Biogas dan penandatangan prasasti oleh Drs H Tafsir MAg selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.
“Ini merupakan suatu terobosan yang inovatif dan sangat kreatif yaitu pemanfaatan limbah menjadi gas. Di saat orang lain melihat limbah sebagai hal yang tidak memiliki manfaat, namun di Pondok Pesantren Manafiul Ulum justru memanfaatkan limbah sebagai gas. Saya berharap melalui awal yang baik ini, maka pondok pesantren dan panti asuhan Muhammadiyah khususnya Jawa tengah mampu memiliki dan memanfaatkan biogas ini,” kata Tafsir.
Dalam penyampaiannya, beliau juga mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi usaha dari Majelis Lingkungan Hidup PWM Jateng dan Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang yang membantu dalam pembuatan biogas dari pemanfaatan limbah.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup Prof. Ir. Dr. Budiyono. M. Si menjelaskan bahwa gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
“Pembuatan biogas ini sebagai langkah baru Muhammadiyah dalam rangka menghadapi krisis energi di masa depan. Selain itu limbah dari sisa fermentasi gas ini bisa berubah menjadi pupuk yang dimana, pupuk tersebut bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman lain” Pungkas Budiyono.
Di sisi lain, Bapak Suradi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Manafiul Ulum mengucapkan banyak terima kasih kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang mau menfasilitasi dalam pembuatan biogas, untuk ke depannya hal tersebut akan sangat membantu pondok pesantren untuk menghemat energy dan lebih efektif dalam masalah ekonomi. (Raad Noor Fattah)