Kolom

Menyelaraskan Kemajuan Teknologi dengan Nilai-Nilai Islam

Menyelaraskan Kemajuan Teknologi dengan Nilai-Nilai Islam

Oleh: Nabilla Rizky (Mahasiswi T.I Politeknik Harapan Bersama Tegal)

PWMJATENG.COM – Di era digital ini, teknologi berkembang pesat dan memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Dari pendidikan hingga ekonomi, dari dakwah hingga interaksi sosial, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian umat Islam. Namun, di balik berbagai kemudahan yang ditawarkan, muncul pertanyaan mendasar: bagaimana memastikan bahwa kemajuan teknologi selaras dengan nilai-nilai Islam?

Teknologi sebagai Alat dalam Pendidikan Islam

Teknologi informasi telah merevolusi dunia pendidikan, termasuk pendidikan Islam. Dulu, pengajaran agama berlangsung di madrasah dan pesantren dengan metode konvensional. Kini, platform e-learning dan aplikasi pendidikan Islam memungkinkan akses ilmu agama tanpa batas ruang dan waktu. Kajian kitab kuning, diskusi fiqih, hingga pengajaran tahfidz dapat dilakukan secara daring, menjangkau mereka yang sebelumnya sulit mengakses pendidikan Islam.

Namun, digitalisasi pendidikan juga menuntut kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia. Tidak semua pesantren dan madrasah memiliki akses internet yang memadai. Selain itu, pendidik harus beradaptasi dengan teknologi agar tetap relevan dalam mengajarkan nilai-nilai Islam di era digital.

Dakwah di Dunia Digital: Peluang dan Tantangan

Media sosial, situs web, dan aplikasi Islami telah membuka peluang dakwah yang lebih luas. Ceramah ulama kini dapat diakses di YouTube, khutbah Jumat tersebar di podcast, dan fatwa dapat ditemukan dalam satu klik. Teknologi memungkinkan Islam hadir dalam format yang lebih interaktif dan menarik bagi generasi muda.

Namun, tidak semua konten Islami yang beredar di dunia digital memiliki validitas yang terjamin. Hoaks, ajaran sesat, dan propaganda yang mengatasnamakan Islam juga tersebar luas. Oleh karena itu, literasi digital menjadi hal yang krusial bagi umat Islam agar mampu memilah informasi yang benar dan menolak yang menyesatkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan pentingnya menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat, termasuk di dunia digital.

Ekonomi Syariah dan Revolusi Digital

Teknologi finansial atau fintech syariah berkembang pesat, memungkinkan transaksi keuangan yang lebih transparan dan sesuai dengan prinsip Islam. Dari aplikasi zakat online hingga investasi halal berbasis blockchain, ekonomi syariah semakin mudah diakses oleh masyarakat Muslim.

Baca juga, Puasa sebagai Sarana Membersihkan Jiwa dan Raga

Namun, muncul pula tantangan etis dalam digitalisasi ekonomi Islam. Bagaimana memastikan bahwa transaksi daring benar-benar sesuai dengan prinsip syariah? Bagaimana menghindari eksploitasi dan praktik riba yang terselubung dalam sistem keuangan digital? Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْ

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah: 275)

Regulasi yang kuat dan pemahaman yang mendalam terhadap ekonomi Islam menjadi kunci agar kemajuan teknologi tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariah.

Membangun Kesadaran Teknologi yang Islami

Umat Islam tidak boleh hanya menjadi konsumen pasif dalam era digital, tetapi juga harus berperan sebagai inovator. Kita memerlukan lebih banyak aplikasi Islami, platform edukasi berbasis syariah, dan sistem ekonomi yang mengedepankan keadilan Islam. Untuk mencapai hal ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Meningkatkan Literasi Digital Islami
    Umat Islam harus dibekali pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi secara bijak sesuai dengan ajaran Islam. Ini mencakup memahami etika bermedia sosial, memilah informasi yang benar, serta menghindari konten yang merusak moral.
  2. Mendorong Inovasi Teknologi Berbasis Islam
    Ulama, akademisi, dan teknolog Muslim perlu bekerja sama dalam menciptakan teknologi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Misalnya, pengembangan media sosial Islami yang lebih sehat atau platform belajar agama yang interaktif.
  3. Regulasi dan Pengawasan Teknologi
    Pemerintah dan organisasi keislaman harus berperan dalam memastikan bahwa teknologi berkembang dalam koridor yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pengawasan terhadap konten digital dan regulasi ekonomi syariah berbasis teknologi harus diperkuat.
  4. Memanfaatkan Teknologi untuk Kemaslahatan Umat
    Teknologi seharusnya digunakan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat, dan menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang damai dan konstruktif.
Islam dan Teknologi, Berjalan Beriringan

Islam tidak menolak kemajuan teknologi, melainkan mengarahkannya agar tetap dalam jalur yang benar. Dalam buku Islam dan Teknologi karya Ahmad Sarwat, disebutkan bahwa teknologi bisa menjadi alat yang membawa kemaslahatan jika digunakan dengan bijak. Oleh karena itu, umat Islam perlu terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensi dari nilai-nilai Islam itu sendiri.

Era digital adalah tantangan sekaligus peluang. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi bisa menjadi sarana yang memperkuat keimanan, memperluas dakwah, serta membawa kemajuan bagi peradaban Islam. Yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakannya: sebagai alat yang membawa manfaat atau sebagai jebakan yang menjauhkan dari nilai-nilai keislaman. Wallahu a’lam bish-shawab.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE