PWM JatengTokoh

Ketua PWM Jateng Tafsir Dorong Transformasi Ekonomi Muhammadiyah: Dari Konsumen Menjadi Produsen

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Dalam Pengajian Ramadan 1446 H yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, menegaskan pentingnya transformasi besar bagi Muhammadiyah dalam memasuki abad kedua perjalanannya. Ia menyerukan perubahan mendasar dalam cara Muhammadiyah mengelola sumber daya dan potensi ekonomi yang dimilikinya, agar tidak hanya menjadi pasar bagi pihak lain, tetapi juga mampu berdikari sebagai produsen.

Muhammadiyah, menurut Tafsir, selama ini telah menjadi pasar besar dengan jaringan luas, termasuk 54 rumah sakit yang dikelolanya. Ia menggambarkan betapa besarnya perputaran dana dalam sektor kesehatan Muhammadiyah. Salah satu contoh yang disebutnya adalah rumah sakit tipe D yang mengelola dana sekitar Rp45 miliar per tahun. Jika dikalikan dengan jumlah rumah sakit yang ada, angka tersebut menunjukkan besarnya potensi ekonomi Muhammadiyah.

Namun, Tafsir menyoroti kenyataan bahwa meskipun Muhammadiyah memiliki kekuatan ekonomi yang besar, posisinya masih sebatas sebagai konsumen. Ia mengungkapkan bahwa kebutuhan alat kesehatan dan obat-obatan di rumah sakit Muhammadiyah masih bergantung pada pihak luar, sehingga Muhammadiyah belum mampu mengendalikan pasar yang diciptakannya sendiri. “Kita pasar besar, tapi yang mematikan pasar itu masih orang lain. Ini harus berubah,” tegasnya.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Tafsir mengusulkan agar institusi pendidikan Muhammadiyah, terutama kampus-kampus, mengambil peran aktif dalam membangun kemandirian ekonomi organisasi. Menurutnya, universitas Muhammadiyah memiliki potensi finansial yang besar dan dapat bertindak sebagai pelopor dalam mendirikan industri alat kesehatan dan farmasi. Ia menyatakan bahwa jika hanya mengandalkan Pimpinan Daerah atau Wilayah, perubahan ini akan berjalan lambat. Oleh karena itu, kampus harus menjadi inisiator dalam menciptakan perubahan.

Baca juga, Hal yang Harus Dihindari dan Amalan yang Dianjurkan Saat Puasa Ramadan

Selain aspek ekonomi, Tafsir juga menyoroti tiga fokus utama PWM Jawa Tengah dalam menghadapi tantangan zaman, yaitu kaderisasi, ideologisasi, dan mitigasi. Ia menekankan pentingnya penguatan pemahaman agama Muhammadiyah melalui pengajian dan peran strategis Majelis Tarjih sebagai otoritas keagamaan. Muhammadiyah, katanya, bukan sekadar organisasi kemasyarakatan biasa, melainkan sebuah gerakan dengan pijakan ideologi dan teologi yang kuat.

Salah satu contoh konkret dari otoritas keagamaan Muhammadiyah adalah dalam penetapan awal Ramadan dan Idulfitri. Meskipun sering terjadi perbedaan dengan organisasi Islam lain, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada metode hisab yang telah lama dikembangkannya. Tafsir mengakui bahwa dinamika perbedaan ini unik dan mencerminkan kekayaan intelektual dalam Islam.

Dengan adanya transformasi ini, Tafsir berharap Muhammadiyah dapat menjadi organisasi yang lebih mandiri dan relevan di era modern. Kemandirian ekonomi, menurutnya, akan memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai kekuatan sipil yang tumbuh dari akar masyarakat. Dengan memanfaatkan potensi besar yang dimilikinya, Muhammadiyah diharapkan tidak hanya berperan dalam bidang sosial dan pendidikan, tetapi juga menjadi aktor utama dalam perekonomian yang lebih luas.

Tafsir menegaskan bahwa perubahan ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah keharusan. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Muhammadiyah akan mampu meneguhkan eksistensinya sebagai organisasi yang tidak hanya berkontribusi bagi umat, tetapi juga menjadi kekuatan ekonomi yang berdikari dan berdaulat. Sebagaimana dalam firman Allah:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE