Editorial

Indahnya Berbuka dengan Sederhana dan Penuh Syukur

PWMJATENG.COM – Berbuka puasa merupakan salah satu momen yang paling dinantikan oleh umat Islam di bulan Ramadan. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, datangnya waktu magrib menjadi saat yang penuh berkah. Namun, sering kali momen berbuka dijadikan ajang untuk berlebihan dalam menyantap makanan. Padahal, Islam mengajarkan bahwa berbuka dengan sederhana dan penuh syukur adalah bentuk ibadah yang mendatangkan keberkahan.

Mengapa Berbuka dengan Sederhana Lebih Utama?

Islam menganjurkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam hal apa pun, termasuk dalam berbuka puasa. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Dan makanlah serta minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

Ayat ini menegaskan bahwa berlebihan dalam makan dan minum bukanlah sikap yang disukai Allah Swt. Berbuka dengan makanan yang cukup akan menjaga kesehatan tubuh serta menghindarkan dari berbagai penyakit akibat pola makan yang tidak terkontrol.

Teladan Rasulullah dalam Berbuka Puasa

Rasulullah saw. memberikan contoh terbaik dalam berbuka puasa. Beliau selalu berbuka dengan kurma dan air sebelum melanjutkan makan yang lebih berat. Diriwayatkan dalam hadis:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتَمَرَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَمَرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthab (kurma basah) sebelum salat. Jika tidak ada ruthab, maka dengan tamr (kurma kering). Jika tidak ada tamr, beliau meminum beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud)

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw. selalu berbuka dengan cara yang sederhana, tidak berlebihan, dan tetap mengutamakan keberkahan dari makanan yang dikonsumsi.

Keutamaan Bersyukur saat Berbuka

Berbuka puasa bukan sekadar melepas dahaga dan lapar, tetapi juga momen untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Allah Swt. berfirman:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)

Baca juga, Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025 se-Jateng

Mensyukuri makanan yang ada, baik itu sederhana maupun mewah, adalah cara terbaik untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup. Berbuka dengan penuh syukur juga menjauhkan seseorang dari sifat tamak dan boros.

Manfaat Berbuka dengan Sederhana dan Penuh Syukur

Berbuka dengan cara yang sederhana dan penuh rasa syukur memiliki berbagai manfaat, baik dari segi spiritual maupun kesehatan:

  1. Meningkatkan Ketakwaan
    Dengan mengikuti sunnah Rasulullah saw., seseorang akan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan menjadikan puasanya lebih bernilai.
  2. Menjaga Kesehatan
    Makan dalam jumlah yang cukup membantu pencernaan bekerja dengan baik dan menghindari gangguan kesehatan seperti obesitas dan gangguan lambung.
  3. Membantu Sesama
    Dengan tidak berlebihan dalam berbuka, seseorang dapat berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan. Berbagi makanan kepada orang lain juga mendatangkan pahala besar.

Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Barang siapa memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.” (HR. Tirmidzi)

Ikhtisar

Berbuka dengan sederhana dan penuh syukur adalah ajaran Islam yang seharusnya diamalkan oleh setiap Muslim. Selain mendatangkan keberkahan, berbuka dengan cara ini juga memberikan manfaat bagi kesehatan dan kehidupan sosial. Dengan meneladani Rasulullah saw., kita dapat menjadikan momen berbuka sebagai wujud ketakwaan dan bentuk syukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Semoga kita semua senantiasa diberikan keberkahan dalam setiap ibadah di bulan Ramadan. Aamiin.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE