Khazanah Islam

Ikut Tarawih 11 atau 23 Rakaat? Berikut Penjelasannya!

PWMJATENG.COM – Bulan Ramadan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah. Dari amalan wajib hingga sunah, seluruhnya dijalankan dengan penuh semangat. Salah satu ibadah yang kerap menjadi perbincangan adalah salat tarawih, khususnya terkait jumlah rakaat yang dianjurkan.

Muhammadiyah menetapkan salat tarawih sebanyak 11 rakaat. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syamsul Anwar, dalam sebuah pengajian di Masjid At-Taqwa, Jakarta, menjelaskan bahwa keputusan ini merujuk pada hadis sahih yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha.

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah (baik dalam bulan Ramadan maupun di luar Ramadan) lebih dari 11 rakaat. Beliau salat empat rakaat, lalu empat rakaat lagi, kemudian tiga rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut Syamsul, hadis tersebut memiliki sanad yang sahih tanpa ada perawi yang mendhaifkan. Oleh karena itu, hal ini menjadi dasar utama dalam menentukan jumlah rakaat salat tarawih yang dilakukan oleh Muhammadiyah.

Selain hadis dari Aisyah, Syamsul juga menyinggung peran Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dalam penetapan jumlah rakaat tarawih. Pada masa kepemimpinannya, Umar mengangkat Ubay bin Ka’ab sebagai imam tarawih di Masjid Madinah dan menetapkan jumlah rakaat sebanyak 11 rakaat.

“Keputusan Umar ini menjadi dasar kedua yang menguatkan bahwa jumlah rakaat tarawih tidak lebih dari 11 rakaat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Syamsul mengutip sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي

“Salatlah sebagaimana kalian melihat aku salat.” (HR. Bukhari)

Berdasarkan perintah tersebut, Muhammadiyah berpegang teguh pada praktik yang dilakukan oleh Rasulullah.

Perbedaan jumlah rakaat salat tarawih di tengah umat Islam bukanlah hal baru. Beberapa masjid di Indonesia menetapkan 23 rakaat sebagai standar ibadah tarawih. Namun, Syamsul menegaskan bahwa hadis yang menyebut Rasulullah melakukan tarawih sebanyak 20 rakaat tergolong lemah.

Baca juga, Kesabaran sebagai Kunci Keberkahan di Bulan Ramadan

“Penambahan jumlah rakaat terjadi setelah masa Khulafaur Rasyidin. Hadis yang menyebut bahwa Rasulullah salat 20 rakaat adalah hadis yang lemah,” ungkapnya.

Bagi jamaah yang ingin melaksanakan tarawih 11 rakaat di masjid yang menetapkan 23 rakaat, Syamsul menegaskan bahwa hal itu diperbolehkan. “Tidak ada masalah bagi seseorang yang memilih salat delapan rakaat berjamaah, lalu melanjutkan witir di rumah untuk mengganjilkan salat malamnya,” jelasnya.

Sebagian orang bertanya-tanya, bolehkah melaksanakan salat tahajud setelah tarawih? Syamsul merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah tidak pernah melakukan salat malam lebih dari 11 rakaat, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan.

Namun, bagi mereka yang ingin memperbanyak ibadah malam, Syamsul menyarankan untuk memperpanjang durasi salatnya.

وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ

“Seafdhal-afdhalnya salat adalah yang paling panjang qunutnya.” (HR. Muslim)

Qunut di sini bermakna berdiri, artinya semakin lama berdiri karena ayat yang dibaca semakin banyak.

Perbedaan jumlah rakaat dalam salat tarawih seharusnya tidak menjadi pemicu perpecahan di kalangan umat Islam. Yang terpenting adalah menjaga kekhusyukan dan menjalankan ibadah sesuai dengan pemahaman yang diyakini, selama tetap berpegang pada sumber yang sahih. Ramadan adalah bulan kebaikan, dan setiap amalan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan mendapatkan ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE