Gelar Rakerwil, Penghimpunan Lazismu Sulsel Lampaui Target

PWMJATENG.COM, Watampone, Sulselย โย Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LAZISMU Sulawesi Selatan resmi dibuka pada 22 Februari 2025 di Helios Hotel & Convention, Watampone. Kegiatan yang berlangsung hingga 23 Februari ini mengusung tema โSinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs di Sulawesi Selatanโ. Acara ini dihadiri oleh pengurus pusat, pimpinan wilayah, relawan, serta amil dari berbagai daerah.
Ketua LAZISMU Sulsel, Mahmuddin, mengungkapkan bahwa potensi zakat di wilayah tersebut mencapai Rp130 miliar. Hingga saat ini, penghimpunan zakat telah mencapai Rp22,7 miliar, jauh melampaui target pusat yang ditetapkan sebesar Rp16 miliar. โKerja sama seluruh pihak adalah kunci optimalisasi zakat,โ ujarnya.
Baca juga, Jadi Khatib di Belanda, Ketua PWM Jateng Tafsir Sampaikan Makna Puasa dan Keberkahan Ramadan
Wakil Ketua Pendayagunaan dan Pendistribusian LAZISMU Pusat, Artati Haris, menegaskan bahwa Rakerwil ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Menurutnya, kegiatan ini menjadi ruang evaluasi dan perencanaan strategis agar setiap pembahasan tetap selaras dengan keputusan Rakernas. โSemua yang dibahas di tempat ini harus inline dengan keputusan Rakernas,โ jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Qadir Gassing, menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat. Ia mengungkapkan bahwa meskipun potensi zakat di Sulawesi Selatan mencapai Rp7,8 triliun, penghimpunan yang terealisasi baru sekitar Rp20 miliar. โKita perlu profesional dalam membangun kepercayaan agar zakat dapat dikelola lebih baik,โ tutur mantan Rektor UIN Alauddin tersebut.
Selain membahas evaluasi dan strategi pengelolaan zakat, Rakerwil ini juga menyoroti program Kampung Berkemajuan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa. Dalam forum ini, dibahas pula sinergi dengan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) guna memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha