PWMJATENG.COM, SOLO – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Solo menggelar kegiatan sarasehan yang bertema peningkatan profesionalitas guru dan inovasi sekolah, gumregah sekolah Muhammadiyah Solo. Kegiatan yang digelar di Balai Muhammadiyah Solo (22/2/2023) tersebut diikuti 44 sekolah dari jenjang SD, SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-Surakarta.
Muhdiyatmoko, M.Pd. selaku ketua Forum Guru Muhammadiyah Solo menjelaskan tujuan acara untuk membangkitkan kembali, menggairahkan kembali atau istilah jawa gumregah semangat untuk mewujudkan pendidikan berkemajuan, mencerahkan dan menggembirakan.
“Acara sarasehan sangat penting untuk kepala sekolah dan stakeholder dalam pengembangan lembaga pendidikan masing-masing,” jelasnya.
Sarasehan menghadirkan dua narasumber yakni Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum, Wakil Rektor 1 UMS dan Abdullah Mukti, M.Pd. Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Narasumber pertama, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno menekankan pentingnya pelayanan prima yang diberikan sekolah kepada siswa dan orang tua. Selain itu, sekolah perlu membangun komunikasi yang baik dan selalu berinovasi serta berkreativitas. Hal itu karena inovasi dan kreativitas menjadi ciri-ciri sekolah berkemajuan.
Kesempatan lain, Abdullah Mukti mengajak sekolah muhammadiyah agar gumregah karena gumregah adalah DNA sekolah muhammadiyah. Ia pun memberikan kunci bagaimana sekolah agar gumregah. Kunci gumregah antara lain inovasi, kreativitas, sinergitas, dan kolaborasi antara komponen sekolah. Inovasi dan kreativitas akan lahir dari komitmen, loyalitas, pelayanan terbaik, dan kepercayaan.
“Pertama, sekolah berinovasi dan berkreasi dengan menawarkan hal-hal yang baru dan, tidak biasa. Kedua, membangun sinergitas dan kolaborasi di antara komponen yang ada di sekolah mulai dari hulu ke hilir. Poin terpenting adalah inovasi dan kreativitas akan lahir dari sebuah komitmen, loyalitas, pelayanan terbaik, dan kepercayaan. Komponen-komponen tersebut bisa dilaksanakan pasti sekolah akan gumregah,” jelasnya.
Abdullah Mukti menambahkan sekolah perlu mengikuti tren perkembangan pendidikan saat ini. Pandemi mengajarkan kepada kita tentang teknologi informasi, digitaliasi, dan anak-anak yang bersekolah dengan pembelajaran jarak jauh. Bukan berarti selesai pandemi lalu kita kembali ke pembelajaran konvensional. Sekolah bisa memberikan pelayanan hybrid kepada siswa dan orang tua.
“Dengan berinovasi dan berkreativitas sekolah muhammadiyah bisa menjadi tren senter. Atau kita bisa memberikan pelayanan yang di atas rata-rata, seperti informasi teknologi, pelayanan berbasis digital, dan membuat terobosan dalam menyapa orang tua siswa,” paparnya.
Abdullah Mukti mengapresiasi acara yang digagas FGM Solo. Menurutnya FGM Solo menjadi salah satu garda terdepan untuk membangun gumregah sekolah Muhammadiyah Solo. Gumregah sekolah muhammadiyah Solo yang selalu berkreasi dan berinovasi.
Sementara itu, Latifah Suryani, Wakil Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta mengaku sangat berkesan mengikuti acara sarasehan tersebut. Ia mendapatkan semangat bagaimana membangun sekolah di era serba digital.
“Acara ini memberikan semangat kepada kami guru muhammadiyah untuk membangun sekolah ke depan yang penuh tantangan era serba digital. Bagaimana guru-guru muhammadiyah harus mampu membangun pelayanan prima tidak hanya kepada siswa dan orang tua, tetapi juga semua yang datang ke sekolah. Hal itu dapat membangun persepsi yang sangat bagus sekolah di kalangan masyarakat. Sebagai guru muhammadiyah, kita harus progresif, inovatif, dan kreatif,” tandasnya.
Aryanto
Humas SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta