Berita

55 Dokter Baru UMS Disumpah, Dekan Tekankan Profesionalisme dan Pembelajaran Sepanjang Hayat

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS) kembali melahirkan 55 dokter baru dalam agenda Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter Periode LVI yang digelar di The Alana Hotel Solo, Rabu (5/11).

Mengusung tema “Reminiseentiam Ad Somnium: Kenangan Menuju Mimpi Baru,” acara ini menjadi momen haru sekaligus awal pengabdian bagi para dokter muda lulusan UMS.

Sebanyak 55 dokter baru tersebut terdiri dari 15 laki-laki dan 40 perempuan, sehingga total lulusan FK UMS sejak berdiri pada 2004 kini mencapai 1.634 dokter.
Wisudawan terbaik diraih oleh M. Zain Firdaus dengan IPK 3,87, sementara Angelina A.N.P tercatat sebagai wisudawan termuda dengan usia 23 tahun 7 bulan.

Dekan FK UMS, Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes., Sp.DV., FINSDV., dalam sambutannya mengapresiasi perjuangan para sumpahwan yang telah menempuh proses panjang, mulai masa pandemi hingga ujian nasional kedokteran.

Ia menegaskan bahwa menjadi dokter tidak berhenti pada kelulusan, tetapi merupakan awal tanggung jawab moral terhadap kemanusiaan.

“Seorang dokter harus profesional, religius, dan berakhlak mulia. Tidak cukup hanya pintar secara akademik, tetapi juga hangat jiwanya, memiliki daya lenting, dan semangat untuk terus belajar sepanjang hayat,” ujar dr. Flora.

Ia juga berpesan agar para dokter muda tidak takut gagal dan terus berani mencoba.

“Kehidupan yang tidak diperjuangkan tidak akan pernah dimenangkan. Gagal bukan akhir, tapi kesempatan untuk bangkit lagi. Jadilah pembelajar sejati sepanjang hayat,” tambahnya dengan nada inspiratif.

baca juga:

Sementara itu, Wakil Rektor II UMS, Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si., M.Si., Apt., yang hadir mewakili Rektor UMS, menyampaikan tiga nilai utama yang harus dipegang oleh dokter lulusan UMS: ilmu, etika, dan pengabdian.

“Ilmu kedokteran terus berkembang, maka jangan pernah berhenti belajar. Pegang teguh etika profesi, dan jadikan pengabdian sebagai wujud keimanan kepada Allah SWT. Itulah ciri dokter Muhammadiyah — unggul dalam keilmuan, berintegritas, dan melayani dengan hati,” tegas Prof. Da’i.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kerendahan hati dan berbakti kepada orang tua.

“Setelah menjadi dokter, tetaplah menjadi pribadi yang tawadhu. Ilmu dan gelar tidak akan berarti tanpa adab dan rasa hormat,” pesannya di hadapan para hadirin.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMS, Drs. H. Marpuji Ali, M.Si., menegaskan bahwa profesi dokter merupakan bagian dari dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan.

“Menjadi dokter berarti siap mengabdi. Muhammadiyah membangun rumah sakit dan klinik hingga pelosok negeri. Kami berharap ada dokter-dokter muda yang berani mengabdi di daerah terpencil, menjadi penerang bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Marpuji Ali.

Upacara sumpah dokter ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, perwakilan rumah sakit jejaring, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dari wilayah Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar, serta keluarga para sumpahwan. Acara ditutup dengan doa bersama, penyerahan tanda terima kasih, dan sesi foto bersama.

Dengan lahirnya 55 dokter baru, Fakultas Kedokteran UMS kembali meneguhkan komitmennya untuk melahirkan tenaga kesehatan unggul, berintegritas, dan siap mengabdi bagi kemanusiaan.
Momentum ini sekaligus memperkuat dedikasi UMS dalam mewujudkan visi sebagai “Islamic University Leader” yang Islami, Mencerahkan, Unggul, Mendunia, dan Berkelanjutan.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE