153 Kader Baru IMM IAIN Purwokerto Resmi Diikrar di DAD
PWMJATENG.COM, PURWOKERTO – 153 kader baru Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto berikrar dan resmi menjadi anggota IMM se-Banyumas. Mereka berikrar saat Darul Arqom Dasar (DAD) di SMP Muhammadiyah Sumbang pada Jum’at, (19/10) hingga Minggu, (21/10).
Tujuan DAD periode ini terusung dalam tema besar yakni “Manifesto Ideologi IMM Wujudkan Ghiroh Perjuangan Kader Ikatan”. Itu dimaksudkan dengan adanya DAD mahasiswa baru maupun mahasiswa semester atas yang mengikuti DAD periode ini mampu menumbuhkan semangat perjuangan menjadi ikatan kader yang militan.
“Bahwasannya kader IMM harus aktif di lembaga kampus, ya masuk DEMA, SEMA, UKM, HMJ, dan lain-lain yang berkaitan dengan kelembagaan mahasiswa di kampus, sehingga di kampus kita mampu memerahkan kampus ijo”, ujar Dr. Najib. M. Hum, Pembina IMM IAIN Purwokerto.
Hal itu ditegaskan oleh Najib ketika mengisi sambutan dalam pembukaan DAD periode 2018. Ia sangat berharap sekali untuk seluruh kader baru di periode ini agar bisa aktif baik dalam internal maupun eksternal. Itu dapat diwujudkan dengan mengikuti ekstra ataupun UKM dan semacam organisasi di dalam kampus maupun di luar kampus. Ia berpesan untuk semua kader agar bisa menjadi mahasiswa yang aktif dan jangan menjadi mahasiswa yang kerjanya hanya kuliah pulang dan kuliah pulang.
“Saya merasa bahwa DAD sekarang lebih maksimal dalam penjaringan kader, karena ketika saya menjadi korkom, penjaringan kader hanya mencapai angka sekitar 37, tapi alhamdhulillah sekarang mencapai 150 kader, di luar target sebenarnya, jadi target yang awal direncankan itu saya melakukan sebuah tantangan buat komisariat baru dan korkom baru. Coba ngga kalian bisa ngga sampai angka 150 kader ngga buat periode sekarang?”Kata Beril Azhar mantan ketua Korkom IMM Ahmad Dahlan 2017/2018.
Pencapaian jumlah kader terbanyak tahun ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Beril Azhar karena ia melihat komposisi IMM sekarang yang lebih komplit dari masing-masing fakultas. Sedangkan untuk ke depan, Beril berharap IMM bisa memperjuangkan dan menghidupi IMM. Itu karena bukan sebuah hal yang mudah untuk menghidupi IMM, dibutuhkan rasa berjuang yang tinggi dan rasa militan yang tinggi. Ia juga menjelaskan bahwa DAD kali ini dikuatkan dengan dibentuknya Staring Commite, di atasnya panitia yang terisi ketua Korkom dan ketua Komisariat sehingga menjadikan pengkaderan yang disiplin tegas agar peserta merasa memiliki dan mencintai IMM setelah melaksanakan DAD kali ini.
Dari keseluruhan kader yang mendaftar dapat ditotal mencapai 153 yang sudah melakukan screening, namun yang bisa melaksanakan DAD hanya berjumlah 130 kader. Sedangkan kader yang belum bisa mengikuti DAD dikarenakan adanya kendala seperti : tidak dapat izin pondok, mengambil jatah mudik, dan sakit. Pada pelaksanaan DAD, para kader diberikan 5 materi pokok yakni keislaman, kemuhammadiyahan, keimannan, manajemen waktu, pentas seni dan analisis sosial. Sedangkan hal baru yang dilakukan di DAD kali ini ialah adanya materi mengenai Gerakan mahasiswa perjuangan atau yang lebih akrab disapa Germa.
Setelah melewati prosesi materi selama 3 hari 2 malam, barulah kader melakukan pengikraran diri menjadi anggota IMM yang resmi.
Peserta DAD periode sekarang terdiri dari beragam Komisariat, yaitu dari 60 kader Komisariat Ibrahim, 17 kader Komisariat Hisyam, 22 kader Komisariat Ki Bagus, 20 kader Komisariat Mas Mansur, 15 kader Komisariat Yunus Anis, dan 12 kader Komisariat Sutan Mansur. Periode kali ini ada pemekaran 2 Komisariat baru yakni dari Komisariat Hisyam dan Komisariat Mas Mansur.
Komisariat Hisyam yang dulunya menaungi Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, kini hanya menaungi Fakultas Syariah, sehingga. FEBI berada di bawah naungan Komisariat Yunus Anis yang baru. Lalu untuk Komisariat Mas Mansur juga memecah yang dulunya menaungi Fakultas Dakwah dan Fakultas Fuah kini hanya menaungi Fakultas Dakwah, sehingga Fakultas Fuah berada di bawah naungan Komisariat Sutan Mansur yang baru.
DAD kali ini dianggap memberikan progres yang signifikan dan memberikan tanggapan positif dari para peserta. “Sangat menyenangkan karena seru, banyak pengalaman yang bisa diambil dan bisa ketemu teman-teman dari mulai SMP, MA, semuanya berkumpul jadi satu,”tanggapan Imawan Afla Al Husai dari Komisariat Ki Bagus Hadikusumo.
Sedangkan dari Imawati, Aniqotun Mila, Komisariat Hisyam menanggapi bahwa, “DAD ini sangat bermanfaat, kami bisa mendapatkan pelatihan kepemimpinan, bagaimana layaknya seseorang pemimpin berperilaku, saya menemukan identitas pemimpin di DAD kali ini. Camawan camawati IAIN Ahmad Dahlan harus mengembangkan ghiroh kalian agar bisa menggebrak IMM sampai ke ajang nasional.”
Setelah berlangsungnya DAD, Wahyu Panji Widodo, ketua panitia DAD berharap ke depannya agar kader memiliki jiwa kritis terhadap lingkungan yang ia tempati. “Ketika mahasiswa tidak memiliki jiwa kritis maka mahasiswa akan dianggap tabu untuk menjadi mahasiswa, karena jiwa kritis tersebut untuk membuka wawasan baru untuk diri sendiri dan orang lain juga, contohnya saja dalam pertanyaan jika kita bertanya itu untuk memeberi pengetahuan bagi kita yang didapatkan dari diri orang lain, serta memiliki berfastabiqul khoirot, bukan hanya berarti beribadah, namun memiliki jiwa berfastabiqul khoirot dalam eksternal maupun internal.”(AJI)