Berita

KEPEDULIAN WARGA MUHAMMADIYAH BANJARNEGARA

JEMBATAN SUNGAI PEKACANGAN AMBLAS

Banjir
menyebabkan jembatan di Sungai Pekacangan yang menghubungkan desa Tapen
dengan Punggelan Kabupaten Banjarnegara amblas. Dua pengendara sepeda
motor yang melintas mengalami kecelakaan. Satu orang selamat dan seorang
lagi terbawa arus sungai yang deras.
Korbannya
adalah kakak beradik, Destiana (16) siswa kelas 12 SMA Negeri
Wanadadi, dia hilang terseret arus sungai bersama sepeda motornya.
Sementara kakaknya Andriyanto (19) siswa kelas 12 SMK Pancabhakti
Banjarnegara selamat, hanya mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah
Sakit Islam Banjarnegara.
Kejadiannya
usai menjemput adiknya belajar kelompok di Punggelan, sampai di ujung
jembatan Sungai Pekacangan arah Wanadadi Rabu (4/5) sekitar pukul 20.00
ujung jembatan tiba-tiba amblas. Andriyanto langsung melompat dan
selamat, sementara adiknya jatuh diterjang arus sungai bersama
kendaraannya.
Amblasnya
jembatan yang melintang sepanjang 30 meter dengan lebar 4 meter di
atas anak Sungai Serayu diduga akibat pondasi di ujung jembatan
tergerus arus sungai. Hujan beberapa hari terakhir membuat kondisi
pondasi makin parah.

Jembatan
sungai Pekacangan desa Kasilib, Wanadadi dibangun tahun 1991 sepanjang
kuranglebih 40 meter. Jembatan yang ambrol sekitar tiga meter dan
sedalam lima meter di sisi selatan ujung jembatan. Lokasi jembatan
dipasangi garis polisi. Arus lalulintas menuju Kecamatan Punggelan
ditutup dan dialihkan dari perempatan Tapen, Wanadadi.
Hari
Kamis (5/5) petugas SAR Polres, SAR TNI dan Unit Bantuan Pertolongan
Pramuka (Ubaloka) Banjarnegara melakukan penyisiran dengan menggunakan 2
perahu karet. 

Jumat
(6/5) pencarian korban dilanjutkan. Tim SAR gabungan terdiri dari; SAR
Polres (Banyu Mili), SAR Pol PP, SAR PGRI, SAR Amanat, BASARNAS (Pos
Cilacap), Serayu Adventure, Tagana, SAR UPL Puwokerto dan Banyu Wong.
Pencarian korban menggunakan 5 perahu karet dari sekitar pukul 11.00
sampai 16.00.
Sementara itu kerjasama SAR Amanat dengan Serayu Adventure tetap berniat melanjutkan pencarian korban untuk esoknya.
Sabtu (7/5) Upaya pencarian korban dilanjutkan. Tim SAR gabungan terdiri dari; SAR Amanat, Serayu Adventure, KOKAM Mandiraja dan Purwanegara serta TAGANA Mandiraja dan Purwanegara. dengan menggunakan 4 perahu karet dari hasil kerjasama SAR Amanat
dengan Serayu Adventure dan mengerahkan 24 personil SAR. Pencarian
dibagi 4 SRU. 2 SRU dimulai dari desa Kasilib dan 2 SRU lagi dimulai
dari desa Ketawis. Masing-masing SRU menyisir sisi kanan-kiri sepanjang
sungai Pekacangan. Upaya pencarian korban dimulai sekitar pukul 10.00
dari dua lokasi berbeda.
Sekitar
pukul 13.00 WIB, korban yang bernama Destiana berhasil ditemukan di
perbatasan antara Sungai Pekacangan dengan Sungai Klawing di Desa
Silanggar, Kecamatan Kejobong, Purbalingga, atau sekitar 15 kilometer
dari tempat kejadian di Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi. 
Jenazah Destiana dibawa ke Puskesmas Rakit, dan selanjutnya dibawa ke rumah keluarga untuk dirawat dan dimakamkan.
Pukul 15.00 misi SAR dinyatakan selesai setelah korban ditemukan.

SAR Amanat Banjarnegara mengucapkan terimakasih kepada Serayu Adventure Indonesia, KOKAM Mandiraja dan Purwanegara serta TAGANA Mandiraja dan Purwanegara.
Dokumentasi Warga Muhammadiyah Banjarnegara, Jawa Tengah yang tergabung dalam SAR Amanat Banjarnegara, KOKAM Banjarnegara dan TAGANA Banjarnegara (KOMUNITAS RELAWAN BANJARNEGARA),
dalam misi kemanusiaan (pencarian korban bencana banjir di Banjarnegara).
Sumber; SAR Amanat Banjarnegara, http://www.krb11.blogspot.com

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE