
PWMJATENG.COM, SemarangΒ βΒ Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak tenaga pendidik profesional dengan menyelenggarakan Orientasi Akademik Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah.
Orientasi dimulai pukul 08.00 WIB dengan registrasi peserta, disusul pembukaan yang diawali pembacaan ayat suci Al-Qurβan. Ketua Program Studi PPG menyampaikan laporan akademik, dan sambutan resmi diberikan oleh Wakil Rektor I UNIMUS, Budi Santosa. Ia menekankan pentingnya memahami budaya akademik kampus sebagai bekal awal memasuki dunia pendidikan profesional.

Acara tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber kompeten. Wakil Rektor III, Eny Winaryati, memberikan materi tentang pembentukan karakter guru di tengah era disrupsi. Ia menekankan bahwa guru masa kini tidak cukup hanya menguasai materi, tetapi juga harus memiliki kecerdasan emosional dan mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran.
βGuru harus adaptif dan inovatif. Tantangan pendidikan di era digital membutuhkan pendekatan karakter dan teknologi secara seimbang,β tegas Eny dalam pemaparannya.
Rektor UNIMUS, Masrukhi, menyampaikan materi mengenai penguatan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Menurutnya, prinsip Islam Berkemajuan perlu diinternalisasi oleh para peserta PPG agar mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pendidik yang mampu menanamkan nilai-nilai keislaman secara kontekstual.
Baca juga, Kritik Budaya Flexing: Islam dan Kesederhanaan Gaya Hidup
βPPG di UNIMUS bukan sekadar pendidikan profesi, tapi proses pembentukan karakter pendidik yang berjiwa Islam Berkemajuan,β ujar Masrukhi dalam presentasinya.
Sementara itu, Ketua Program Studi PPG, Siti Aimah, memaparkan secara rinci transformasi pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu. Ia menjelaskan tahapan pembelajaran mandiri yang dilaksanakan secara daring melalui Platform Rumah Pendidikan (Ruang GTK). Selain itu, peserta juga akan mengikuti Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG) sebagai bagian dari penilaian akhir.

βProses PPG saat ini mengedepankan fleksibilitas, namun tetap mengutamakan kualitas. Guru harus mampu belajar secara mandiri dan aktif,β tutur Siti Aimah.
Pada sesi selanjutnya, Dodi Mulyadi mengulas teknis pelaksanaan UKPPPG. Ia menjelaskan bahwa penilaian terdiri atas dua bagian, yakni ujian tertulis berbasis komputer dan ujian kinerja. Kedua komponen ini dirancang untuk mengukur kemampuan peserta secara menyeluruh, baik dari aspek pedagogik maupun praktik mengajar.
Admin IT PPG UNIMUS, Hendra Prasetya, turut menyampaikan materi terkait teknis penggunaan platform Ruang GTK. Ia menjelaskan berbagai fitur yang tersedia bagi peserta untuk menunjang pembelajaran daring, termasuk forum diskusi, modul interaktif, dan sistem evaluasi mandiri.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber. Sesi ini bertujuan memastikan peserta memahami keseluruhan proses yang akan dijalani selama mengikuti PPG.
Ass Editor : Ahmad; Editor :Β M Taufiq Ulinuha