
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas akademik sekaligus memperluas jejaring internasional. Melalui Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS, kampus ini menghadirkan pakar internasional dari Jepang dalam kuliah umum bertema pengelolaan risiko bencana berbasis inovasi digital.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (2/9) itu menghadirkan Jun Sakamoto dari Faculty of Science and Engineering, Kochi University, Jepang. Kehadiran akademisi tersebut disambut hangat oleh dosen dan mahasiswa yang memenuhi ruang kuliah.
Dekan FKIP UMS, Anam Sutopo, menyampaikan rasa bangganya atas kesempatan berharga ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak sekadar forum akademik, tetapi juga membuka peluang besar bagi kerja sama yang lebih erat antara UMS dan Kochi University.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap terjalin kolaborasi nyata berupa riset bersama, publikasi ilmiah, kuliah bersama, pertukaran mahasiswa, hingga pengabdian masyarakat yang bersifat kolaboratif. Dengan semangat kerja sama, kedua institusi dapat tumbuh bersama serta memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat,” ujar Anam, Kamis (4/9).
Baca juga, Jejak Jenderal Sudirman dan Spirit Islam Berkemajuan Muhammadiyah
Hal senada diungkapkan Kepala Program Studi Pendidikan Geografi UMS, Puspita Indra Wardhani. Ia menekankan bahwa kuliah tamu tersebut tidak berhenti pada satu pertemuan saja. Menurutnya, sudah disiapkan agenda lanjutan berupa kuliah rekognisi bersama Sakamoto secara daring.

“Kerja sama antara Program Studi Pendidikan Geografi dengan Kochi University akan dilanjutkan dalam bentuk kuliah rekognisi di bidang Regional Disaster Management. Nantinya, mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar langsung dari pakar internasional,” terangnya.
Dalam pemaparannya, Jun Sakamoto membawakan materi bertajuk “Challenging Regional Disaster Risk Management through Digital Transformation”. Ia menyoroti pentingnya transformasi digital dalam menghadapi risiko bencana yang semakin kompleks. Menurutnya, pemanfaatan teknologi modern mampu memperkuat sistem mitigasi bencana serta mempercepat respons terhadap kondisi darurat.
Topik tersebut dinilai sangat relevan dengan perkembangan keilmuan geografi. Selain itu, isu kebencanaan yang dikaitkan dengan inovasi digital kini menjadi kebutuhan global, seiring meningkatnya intensitas bencana akibat perubahan iklim.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha