UMP Bangun Pusat Penelitian Klapa
PWMJATENG.COM, PURWOKERTO – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) akan membangun Coconut Research Center dikompleks kampus 1. Peletakan batu pertama pembangunan pusat penelitian klapa ini, dilakukan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VI Jawa Tengah Prof DYP Sugiharto, Senin (24/6).
Menurut rencana, pembangunan Coconut Research Center ini dibangun di areal sekitar 5 hektar, sebagian digunakan bangunan asrama dan sebagian lagi digunakan kebun kelapa kopyor hasil dari penelitian Sisunandar, Ph.D.
“Ada berbagai macam variditas kelapa yang dikembangkan. Kedepan direncanakan juga ada pusat penelitian durian dari dosen UMP. Pengelolaan dan pemanfaatan, nantinya akan dilakukan bersama-sama antara UMP dengan Cirad – France & University of Queensland Australia,” jelas Rektor UMP Dr Anjar Nugroho.
Menurutnya, ini bagian dari upaya membuat UMP menjadi unggulan. “Kita punya penelitinya dan sudah punya produk penelitian yang sudah diakui, tinggal kemudian kita memberi fasilitas atau memfasilitasi sehingga apa yang dilakukan oleh para peneliti di UMP, seperti apa yang hal dilakukan oleh Sisunandar terfasilitasi dengan baik, sehingga proyek-proyek penelitian tidak hanya sekedar pokok penelitian yang hanya selesai di laboratorium tapi kemudian dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut Rektor mengatakan proyek ini merupakan bagian dari ikhtiar agar UMP lebih menampakkan keunggulannya dan sekaligus kelapa kopyor ini memang diupayakan betul agar membantu problem pertanian di Indonesia.
Ketua LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Prof DYP Sugiharto dalam kesempatan ini mengungkapkan, LLDIKTI sangat mendukung untuk pendirian Coconut Research Central yang dilakukan oleh UMP.
Menurutnya ini menjadi cita-cita besar yang diwujudkan bersama. “Menurut saya ini sangat realistis karena sudah dimulai kerja keras luar biasa oleh Pak Nandar mulai dari studi, kerja sama sampai terbukti, ini bukan untuk kepentingan pribadi, namun sangat membanggakan sangat kontributif, karyanya jelas, hilirisasinya jelas, sampai ke tahap komersial bahkan penggagasnya juga sampai jenjang akademik Profesor,”pungkasnya. (ulf/tgr)