Santri MBS Ash-Shiddiq SMP Muliya Laksanakan Praktek Dakwah Lapangan (PDL) Selama Ramadan
PWMJATENG.COM, Jepara – 24 April 2022/ 23 Ramadan 1443 H. Sebagai bagian dari upaya melatih dan melakukan pembejaran dakwah bagi para santri, Ramadhan tahun ini MBS Ash-Shiddiq SMP Muliya melaksanakan PDL atau Praktek Dakwah Lapangan di Masjid-Masjid.
Pada kegiatan Praktek Dakwah Lapangan tersebut, santri MBS Ash-Shiddiq melaksanakan dakwahnya di Masjid-Masjid yang dibawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalinyamatan, yang terdiri dari Masjid At-Taqwa Purwogondo, Masjid At-Taqwa Pendosyawalan, Masjid At-Taqwa Sendangn dan Masjid At-Taqwa Bandungrejo.
Para takmir-takmir Masjid dan Masyarakat atau jamaah mengapresiasi akan kegiatan ini. “disaat usia-usia setaraf Sekolah Menengah Pertama (SMP) para santri sudah berani menampilkan atau mempresentasikan dari ilmu yang telah mereka peroleh lewat praktek dakwah lapangan ini, itu merupakan tanda-tanda kebangkitan dan salah satu bentuk ikhtiar dalam pengkaderan agar kelak santri-santri ini mampu menjadi kader yang kompeten dalam bidang Agama di masa yang akan datang ”, tegas salah satu takmir.
Tidak hanya Praktek Dakwah Lapangan saja yang santri MBS As-Shiddiq SMP Muliya laksanakan pada Ramadhan tahun ini, santri MBS As-Shiddiq SMP Muliya juga menyapa jamaah Media Sosial.
Baca juga, Wujudkan Kampus Rumah Kader, UMP Alokasikan Beasiswa Ratusan Juta untuk Tiap-tiap PDM
Kegiatan Dakwah Media Sosial tersebut diberi tajuk “One Day One Ayat”, yang tayang di kanal Youtebe SMP Muliya dan semua santri terlibat dalam kegiatan Dakwah Media Sosial ini, mulai dari pemateri, tim media baik kameramen dan editor yang semuanya dikelola oleh tim jurnalistik santri MBS Ash-Shiddiq SMP Muliya.
Kemudian Suryo Bayu Tirto Aji selaku pembina santri dalam kegiatan Praktek Dakwah Lapangan ini menambahkan bahwa dakwah yang ada di MBS Ash-Shiddiq SMP Muliya ada dua yakni dakwah bil lisan dan dakwah bil hal.
“Dakwah bil lisan adalah dakwah secara langsung melalui mimbar-mimbar sedangkan dakwah bil hal adalah dakwah dengan perbuatan secara langsung yang dapat dirasakan masyarakat. Pada kali ini kita memulai dengan dakwah para santri degan bil lisan terlebih dahulu, setelah dakwah bil lisan para santri kami arahkan dan wajibkan untuk dakwah bil hal di lingkungan dengan kemampuan masing-masing agar masyarakat juga merasakan kehadiran kita ditenga-tengah mereka”. Paparnya.
Kontributor : Suryo Bayu
