Berita

Prof. Masrukhi : IMM Terbiasa dengan Varian Pemikiran

PWMJATENG.COM, SEMARANG – IMM ini sudah terbiasa dengan berbagai varian pemikiran. Itulah salah satu pesan yang disampaikan oleh Masrukhi, Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) dalam agenda Ekspedisi Ideologi Seri II PC IMM Kota Semarang dengan tema “Hegemoni Pemikiran dalam IMM” pada Senin (28/06/2021). Kegiatan tersebut diikuti secara daring oleh sekitar 77 peserta.

Beliau yang dulu juga aktif dalam pergerakan mahasiswa, menyatakan bahwa mahasiswa terbagi menjadi 5 kelompok idealisme. Kelompok-kelompok tersebut antara lain, idealisme konfrontatif, realistis, oportunis, profesional, dan rekretaif.

“Idealis konfrontatif, sosok mahasiswa yang ketika memperjuangkan idealisme itu dengan cara-cara radikal (dalam arti bahasa, bukan gerakan). Sehingga mereka menyampaikan ide dan gagasan dengan demonstrasi, turun ke jalan, dan memobilisasi massa. Ini adalah kelompok idealis konfrontatif,” ujarnya.

Kemudian, idealisme realistis. Menurutnya, mereka adalah mahasiswa yang menyampaikan ide-ide dengan cara yang lebih halus atau tidak selalu menyampaikan ide dan gagasan dengan aksi turun jalan.

“Idealisme realistis, adalah mahasiswa yang memperjuangkan idealisme melalui dialog, tulisan, dan diskusi,” lanjut beliau.

Kelompok idealisme yang ketiga adalah idealis opportunis. Menurut Masrukhi, kelompok mahasiswa seperti ini adalah mahasiswa yang memperjuangkan idealismenya dengan mempertimbangkan keuntungan bagi dirinya.

“Oportunis yaitu mereka sosok mahasiswa yang memperjuangkan idealismenya dengan memperhitungkan keuntungan apa yang bisa didapatkan bagi yang bersangkutan. Adakah keuntungan yang diperoleh ketika melakukan kegiatan? Ini namanya tipe oportunis,” lanjut beliau.

Kelompok idealisme yang keempat adalah idealisme profesional. Mahasiswa yang lebih mengutamakan kegiatan akademik daripada dinamika di organisasinya.

“Kemudian ada tipe profesional, dalam arti dia mengutamakan belajar, mengutamakan kuliah, dan kurang menghiraukan hiruk pikuk kehidupan organisasi kemahasiswaan. Tentu (kelompok idealisme) oportunis tidak ada di dalam IMM,” lanjutnya.

Idealisme terakhir yang ada pada mahasiswa menurut Masrukhi adalah idealisme rekreatif atau floating student. Kelompok ini berisikan mahasiswa yangi lebih suka menghabiskan waktu dengan bersenang-senang saja.

“Kemudian yang kelima adalah tipe mahasiswa rekreatif atau floating student, mereka tidak punya idelogi apa-apa. Mereka itu hanya kongkow-kongkow, bersenang-senang sebagai status mahasiswa. Saya kira ini juga tidak ada di dalam kamus IMM,” lanjut beliau.

Masrukhi juga berpandangan bahwasanya di dalam IMM hanya terdapat dua tipe mahasiswa. Dua tipe tersebut, yaitu mahasiswa dengan idealisme konfrontatif dan mahasiswa dengan tipe idealisme realistis. Dengan seperti itu, menurutnya, menjadi tugas bagi IMM untuk dapat mengelolanya dan membawa IMM ke arah kemajuan kehidupan bersama dalam konteks kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan kehidupan keagamaan.

Atas hal tersebutlah, beliau memberikan pandangan bahwasanya IMM ini sudah terbiasa dengan varian pemikiran di dalamnya. Varian pemikiran tersebut, menurut beliau tidak dapat dilepaskan dari IMM sendiri yang berisikan mahasiswa. Secara alami, mahasiswa pasti memiliki perbedaan pemikiran yang tidak dapat disatukan.

“IMM ini sudah terbiasa dengan berbagai varian pemikiran. Tidak ada istilah terhegemoni pemikiran tertentu. Karena masing-masing mahasiswa sebagai ciri khas mahasiswa memiliki kebebasan berpikir. Apalagi referensinya itu berbeda, maka akan melahirkan ekspresi pemikiran yang berbeda pula,” pungkasnya.

Walaupun pemikiran mahasiswa tidak dapat disamakan. Tetapi menyatukan strategi untuk mencapai tujuan bersama di dalam IMM sangat mungkin dilakukan. Oleh karena itu, beliau menekankan bahwa perbedaan pemikiran tersebut harus dikelola dengan baik dalam satu gerakan IMM untuk mencapai tujuan IMM sebagai pergerakan mahasiswa dan bagian dari Muhammadiyah. (Riza)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE