PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Pondok Hajjah Nuriyah Shabran (PHNS) UMS kembali menunjukkan dedikasinya dalam menyebarkan nilai-nilai dakwah Islam dengan menggelar program Mubaligh Hijrah pada bulan Ramadan tahun ini. Program ini melibatkan sekitar 58 mahasiswa santri dari semester 8 dan program idad yang akan diterjunkan ke berbagai daerah, termasuk di luar Jawa seperti Bengkulu, Ketapang, DIY, Soloraya, Jember, Ngawi, Jepara, dan Banjarnegara. Dalam program yang berlangsung dari 9 Maret hingga 6 April 2024 ini, mahasantri akan mengemban berbagai peran penting dalam dakwah Islam yang inklusif dan memberdayakan masyarakat.
Ketua Pelaksana Erlan Dwi Cahyo, menggarisbawahi bahwa Mubaligh Hijrah bukan hanya sekadar program rutin, tetapi juga merupakan bagian dari gerakan dakwah yang membanggakan Pondok Shabran. Program ini juga menjadi kesempatan berharga bagi mahasantri untuk mendapatkan pelatihan dan pengalaman sebelum melanjutkan pengabdian purnastudi setelah wisuda.
Baca juga, Manhaj Tarjih Muhammadiyah
Dalam persiapan sebelum diberangkatkan, mahasantri mendapatkan pembekalan dengan materi yang menekankan kontribusi dan peran penting mereka dalam kegiatan Mubaligh Hijrah. Berikut beberapa peran yang dijalankan oleh mahasantri PHNS dalam program ini:
- Pendampingan dan Pembinaan Masyarakat: Mahasantri akan berperan sebagai pendamping dan pembina bagi masyarakat dalam berbagai aktivitas keagamaan dan sosial. Mereka memberikan pembekalan materi agama, memberikan motivasi, dan mendukung masyarakat dalam meningkatkan kualitas ibadah dan kehidupan spiritual.
- Penyuluhan dan Pendidikan: Mahasantri memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat tentang ajaran Islam, nilai-nilai keagamaan, serta prinsip-prinsip moral dan etika. Mereka juga menyebarkan pesan-pesan damai dan toleransi antarumat beragama.
- Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Selain aspek keagamaan, mahasantri juga membantu dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mereka memberikan pelatihan keterampilan, membantu mengembangkan usaha kecil-kecilan, dan memberikan saran serta dukungan bagi pengentasan kemiskinan.
- Pendampingan dalam Kebutuhan Sosial: Mahasantri juga berperan sebagai pendamping dalam memenuhi kebutuhan sosial masyarakat, seperti dalam hal kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Mereka aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Pengembangan Potensi Lokal: Melalui interaksi intens dengan masyarakat, mahasantri juga berperan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal yang ada. Hal ini termasuk pengembangan pariwisata, seni budaya, serta potensi lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan berbagai peran tersebut, PHNS berharap peran mahasantri dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun masyarakat yang lebih baik secara spiritual, sosial, dan ekonomi. Program Mubaligh Hijrah menjadi wujud nyata dari semangat inklusifitas dan kepedulian dalam dakwah Islam yang cerdas dan inspiratif di berbagai wilayah.
Editor : M Taufiq Ulinuha