Menguatkan Peran Kader Muda Muhammadiyah: Tiga Pesan Sofyan Anif

PWMJATENG.COM, Surakarta – Pada Jumat (7/3/2025), Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Surakarta menggelar acara Pengajian dan Buka Bersama di Rumah Makan Selera Jawa Sunda, Banyuanyar, Solo. Acara ini menghadirkan Bendahara PWM Jawa Tengah, Sofyan Anif, yang memberikan tausiyah kepada ratusan kader muda Muhammadiyah dari berbagai organisasi otonom (ortom).
Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, Suyanto, membuka acara dengan menekankan pentingnya kebersamaan dalam AMM. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana memperkuat dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Suyanto mengungkapkan bahwa kader Muhammadiyah harus memiliki semangat yang tinggi dalam berkhidmat. Ia menekankan bahwa berkiprah dalam Muhammadiyah adalah bagian dari ibadah dalam Islam. “Alhamdulillah, teman-teman dari Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, Nasyiatul Aisyiyah, Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan MPKSDI Aisyiyah, baik dari cabang maupun daerah, hadir semua. Ini menunjukkan soliditas dan komitmen kita dalam ber-Muhammadiyah,” tuturnya.
Dalam tausiyahnya, Sofyan Anif, yang juga merupakan supervisor MPKSDI PDM Kota Surakarta, menyampaikan tiga pesan penting bagi kader AMM dalam memperkuat peran mereka di Muhammadiyah dan masyarakat.
Sofyan Anif menekankan bahwa kader AMM harus memiliki jati diri yang kokoh sebagai bagian dari Muhammadiyah. Identitas ini harus dibangun dengan memahami secara mendalam ideologi Muhammadiyah.
“Dengan memahami ideologi Muhammadiyah secara holistik, kita memiliki dasar yang kuat untuk bergerak memperkuat dan mengembangkan persyarikatan. Masa depan Muhammadiyah ada di tangan AMM,” ujarnya.
Baca juga, Polemik Rukyat, Kritik KHGT, dan Masa Depan Kalender Islam
Menurutnya, pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai dasar Muhammadiyah akan menjadikan kader lebih percaya diri dalam berdakwah dan mengemban amanah organisasi.
Sofyan Anif juga mengingatkan bahwa kader Muhammadiyah harus terus memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu upayanya adalah dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kami telah menyediakan beasiswa bagi kader Muhammadiyah, baik untuk jenjang S1, S2, maupun S3 di UMS. Ini adalah kesempatan emas karena Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang berbasis keilmuan,” paparnya.
Ia juga menekankan pentingnya tiga pilar utama dalam Muhammadiyah: iman, ilmu, dan amal. “Keimanan harus kokoh, ilmu harus terus berkembang, dan amal harus diwujudkan dalam aksi nyata. Jika kita tidak mengimbangi perkembangan zaman dengan ilmu, kita akan tertinggal,” katanya.
Dalam konteks ini, Sofyan Anif mengutip sabda Rasulullah ﷺ:
طَلَبُ الْعِلْمِ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
(Tholabul ‘ilmi minal mahdi ilal lahdi) yang berarti “Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahad.”
Pesan terakhir yang disampaikan Sofyan Anif adalah bahwa kader AMM harus menjadikan pengabdian kepada agama, Muhammadiyah, dan bangsa sebagai bagian dari hidup mereka. Ia mengingatkan bahwa kemajuan Muhammadiyah akan berdampak langsung pada kemajuan bangsa.

“Jadikan pengabdian ini sebagai bagian dari hidup kita. Jika Muhammadiyah maju, maka bangsa ini juga akan maju. Tetap semangat!” pesannya.
Acara ini dihadiri oleh ratusan kader dari berbagai ortom, termasuk Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Surakarta, Pimpinan Cabang IMM, Pimpinan Daerah IPM, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah, Kwarda Hizbul Wathan, Pimda Tapak Suci, serta MPKSDI Pimpinan Daerah dan Cabang. Kehadiran mereka menunjukkan kuatnya solidaritas di antara kader muda Muhammadiyah.
Dengan adanya tausiyah dari Sofyan Anif, diharapkan kader AMM semakin termotivasi untuk terus berkembang, mengokohkan identitasnya, serta memberikan kontribusi nyata bagi persyarikatan dan bangsa.
Kontributor : Aryanto
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha