
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS sukses meraih medali perak dalam ajang Idea Fest 3, berkat inovasi digital yang mereka rancang untuk mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Tim yang terdiri atas Syaban Al Musyaffa Ibnu Ahmad sebagai ketua, bersama dua rekannya, Fauzan Muhammad Ihsan dan Heilin Alber Siva Haryoko, mengusung karya bertajuk “Branova: Inovasi Website Terintegrasi sebagai Solusi Branding dan Marketing UMKM Pertama di Indonesia.” Inovasi ini berhasil meraih posisi teratas pada subtema bidang ekonomi setelah melalui tahapan seleksi yang dimulai sejak Maret 2025.
Syaban mengungkapkan bahwa karya mereka lahir dari keprihatinan terhadap lemahnya ketahanan bisnis UMKM. “Berdasarkan data dari Bank Indonesia, 80 persen UMKM tidak mampu bertahan lebih dari tiga tahun,” jelas Syaban saat diwawancarai pada Rabu (30/7). Ia menambahkan, “Salah satu penyebab utamanya adalah lemahnya literasi digital serta minimnya inovasi dalam promosi. Maka dari itu, Branova hadir untuk menjawab tantangan tersebut.”
Sebagai mahasiswa FEB, Syaban merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi sesuai bidang keilmuannya. Ia menyebut masa kuliah sebagai waktu penting untuk mengeksplorasi potensi diri. “Menjadi mahasiswa harus bisa memanfaatkan kesempatan. Ini salah satu cara saya mengekspresikan diri dan potensi,” katanya.
Baca juga, Mengungkap Negeri Rum: Sejarah, Letak, dan Relevansi dalam Al-Qur’an
Yang menarik, selama proses perlombaan, tim Syaban tidak didampingi oleh dosen pembimbing. Namun, mereka tetap mendapat dukungan penuh dari pihak fakultas dan program studi, baik secara emosional maupun finansial. Ide Branova mulai dirancang sejak Mei 2025 dan berhasil lolos proses kurasi hingga tahap final.
Presentasi final dilakukan secara langsung di hadapan dewan juri pada 26–27 Juli 2025 di Malang Creative Centre, Jawa Timur. Syaban mengaku sempat merasa gugup. “Alhamdulillah, presentasi berjalan lancar meski agak gugup karena kami hanya diberi waktu empat menit untuk menyampaikan ide yang cukup kompleks,” ungkapnya.
Pencapaian ini disambut antusias oleh sivitas akademika UMS. Syaban menyatakan bahwa UMS telah memberikan ruang yang luas bagi mahasiswa untuk berkembang. “UMS menjadi wadah yang sangat penting karena telah memberikan ruang bagi saya untuk terus berkembang,” ujarnya.
Ia juga merasa bangga bisa mengharumkan nama kampus di ajang nasional. Menurutnya, penghargaan yang diraih bukanlah akhir dari perjalanan. Ia menegaskan bahwa ini adalah titik awal untuk mengembangkan ide yang lebih matang dan berdampak lebih luas.
“Penghargaan ini bukan akhir, tapi awal dari langkah-langkah berikutnya. Saya berharap Branova bisa diterapkan secara nyata dan menjadi solusi bagi UMKM di Indonesia,” tegas Syaban.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha