LLHPB PDA Kebumen Adakan Sosialisasi dan Replantasi Mangrove di Pesisir Pantai Wiromartan
PWMJATENG.COM, KEBUMEN – Dalam rangkaian Hari Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang diperingati setiap tanggal 13 Oktober, banyak masyarakat di seluruh dunia berkontribusi untuk mengurangi risiko terhadap bencana dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengendalikan risiko yang mereka hadapi.
Kamis (7/10), bertempat di pesisir pantai Wiromartan Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kebumen ikut serta berkontribusi dalam giat penanaman 2000 batang bibit mangrove jenis Rhizopora yang merupakan bantuan dari Cabang Dinas Kelautan Wilayah Selatan Provinsi Jawa Tengah.
*
Pesisir Pantai Wiromartan dipilih sebagai lokasi penanaman karena di sini masih banyak area yang belum ditanami. Selain banyak juga pohon mangrove yang rusak/mati dan perlu ditanami ulang lagi untuk menggantinya.
Hutan mangrove atau bakau merupakan komunitas vegetasi di pantai tropis yang memiliki banyak fungsi dan manfaat. Antara lain, menjadi habitat berbagai jenis satwa, pelindung terhadap bencana alam; penambah unsur hara, membantu proses penambatan racun secara aktif; penyerap karbon (CO2), sarana pendidikan dan penelitian (laboratorium alam); memelihara iklim mikro atau menjaga kelembaban dan curah hujan, dan manfaat lainnya yang sangat penting.
Dalam kesempatan tersebut, Widyastuti selaku Ketua LLHPB PDA Kebumen menyampaikan.
“Menanam itu mudah, yang sulit adalah merawatnya. Bagaimana bibit mangrove yang ditanam itu bisa terus tumbuh dan berkembang sehingga manfaatnya selain sebagai peredam laju tsunami; penahan abrasi pantai; pelindung masyarakat dari angin laut; dll., juga dapat diambil manfaat dari segi ekonomi sehingga masyarakat sekitat lebih semangat dalam merawat mangrove tersebut”.
Kegiatan yang mengambil tema “Mangrove For Education” ini merupakan gagasan dari KomangMu (Komunitas Mangrove Muhammadiyah). KomangMu sebagai pihak penyelenggara mengajak berbagai kelompok dan komunitas untuk terlibat dalam kegiatan ini, namun mengingat situasi masih dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga jumlah peserta dibatasi dan tetap tetap melaksanakan protokol kesehatan.
*
Peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini berasal dari berbagai kalangan. Antara lain, LLHPB PDA Kebumen, Destana Desa Wiromartan, FPRB Desa Wiromartan, SMK Muhammadiyah Petanahan, Pramuka Penegak Petanahan; MAPALA Unimugo; Sispala; relawan pegiat lingkungan; masyarakat desa setempat; instansi pemerintah, dan pihak-pihak swasta. Kegiatan penanaman ini juga mendapat dukungan penuh dari BPBD Kabupaten Kebumen dan MLH (Majelis Lingkungan Hidup) PP Muhammadiyah.
Penanaman mangrove lebih memberdayakan masyarakat setempat, karena merekalah yang akan menerima manfaat langsung dan tidak langsung dari program ini. Masyarakat juga akan diperkaya dengan kegiatan budidaya, baik kepiting atau ikan yang menggunakan kawasan hutan mangrove sebagai area pemijahan (berkembang biak).
Aktivitas pemberdayaan masyarakat juga akan mencakup kegiatan konservasi di area hutan mangrove, sehingga selain bisa menjadi dukungan sosial budaya, juga menjadi penunjang keanekaragaman hayati. Hal itu juga yang menjadi harapan Kepala BPBD Kabupaten Kebumen, Munadi.
“Penanaman mangrove ini diharapkan ke depannya bisa tumbuh dan berkembang menjadi eduwisata dan memiliki laboratorium mangrove/arboretum sehingga bisa meningkatķan perekonomian masyarakat di sekitar pantai Wiromartan” ujarnya. (nur laila)
“Disarikan dari Berita Suara Aisyiyah”