Lebih Baik Mana? Sedekah atau Haji (Lagi)?
PWMJATENG.COM – Sedekah dan haji keduanya merupakan ibadah yang membawa pahala besar. Allah Swt. menjanjikan bahwa sedekah akan dilipatgandakan pahalanya hingga 700 kali lipat. Allah Swt. berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)
Sementara haji mabrur dijanjikan balasan berupa surga.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya, maula Abu Bakar bin ‘Abdur Rahman dari Abu Shalih As-Samman dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Umrah ke ‘umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga“. [Muttafaq ‘alaih: Shahih al-Bukhari (no. 1650), Shahiih Muslim (no. 2403), Sunan at-Tirmidzi (no. 855), Sunan Ibnu Majah (no. 2879), Sunan an-Nasa-i (no. 2582]
Kedua ibadah ini memiliki kebaikan yang patut dilakukan. Namun, bagaimana jika seseorang terus-menerus melakukan haji, padahal haji hanya diwajibkan sekali seumur hidup? Haji adalah ibadah yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jika uang yang digunakan untuk haji berulang kali itu disumbangkan sebagai sedekah, tentu akan memberikan manfaat yang lebih luas kepada banyak orang.
Baca juga, Mengenal Karakter Umum Pengikut Salafi
Maka, jika ditanya mana yang lebih utama antara sedekah atau haji berulang kali, jawabannya jelas adalah sedekah. Ada cerita menarik yang pernah disampaikan oleh Almarhum Buya Yunahar Ilyas Allahu Yarham, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode lalu. Beliau pernah bertemu dengan sepasang suami istri yang sering melakukan haji dan umrah.
Pasangan tersebut memiliki kekayaan, tetapi mereka tidak diberkahi dengan anak. Oleh karena itu, mereka menghibur diri dengan sering pergi ke tanah suci. Mendengar cerita mereka, Buya Yunahar menyampaikan dengan penuh simpati, “Haji dan umroh berulang kali itu memang baik. Namun pahalanya hanya akan diperoleh selama kalian masih hidup. Namun, apakah kalian ingin saya beritahu tentang amalan yang pahalanya akan terus mengalir meskipun kalian sudah meninggal?”
Kemudian, Buya Yunahar menambahkan, “Sedekah. Jika kalian bersedekah, pahala dari sedekah tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir meskipun kalian sudah meninggal.”
Setelah mendengar penjelasan itu, pasangan tersebut memutuskan untuk mendirikan yayasan yang memberikan pendidikan gratis dan membantu fakir miskin. Mereka tidak lagi fokus pergi ke tanah suci, melainkan lebih memusatkan perhatian untuk mengurus yayasan tersebut. Buya Yunahar berhasil menginspirasi mereka yang sering berhaji untuk memberikan sedekah tanpa menyakiti hati.
Baca juga, Hukum Kurban Sapi atau Unta untuk 7 Orang
Terdapat juga kisah menarik lainnya tentang Abdullah bin Mubarak, seorang sufi yang ingin pergi haji. Namun, di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang perempuan miskin yang meminta sedekah. Karena merasa iba, Abdullah memutuskan untuk menyedekahkan bekalnya untuk pergi haji kepada perempuan tersebut dan tidak jadi berhaji.
Ketika teman-temannya pulang dari ibadah haji, mereka memberikan selamat kepada Abdullah seolah-olah dia juga telah menunaikan haji. Hal ini membuat Abdullah bingung. Namun, dalam mimpi, Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa Allah menciptakan malaikat dalam wujud Abdullah yang setiap tahun menunaikan ibadah haji atas namanya karena perbuatannya memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan.
Dari kedua cerita tersebut, kita bisa memahami mana ibadah yang lebih utama dan mana yang tidak. Jika sudah melaksanakan haji sekali, hendaknya kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakannya. Uang yang seharusnya digunakan untuk haji kedua atau ketiga dapat disedekahkan. Namun, untuk umrah, jika memungkinkan dan ingin melaksanakannya lebih dari sekali, tidak ada larangan. Namun, tetap ingat untuk tidak melupakan sedekah dalam kesibukan umrah.
Editor : M Taufiq Ulinuha