PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar kegiatan internasional yang memadukan pembelajaran lintas budaya dengan pengabdian masyarakat. Bertajuk The 2nd Nursing Summer Course, program ini berlangsung selama sepekan, mulai 13 hingga 19 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Rencana Pembelajaran Program Studi (RPPS) Keperawatan UMS yang mengusung semangat global dalam pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaannya, Keperawatan UMS menggandeng dua institusi luar negeri, yakni Universiti Malaysia Sabah dan The Hong Kong Polytechnic University.
Siti Arifah, Sekretaris Program Studi Keperawatan Internasional UMS, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini tidak hanya sebatas pertukaran akademik, tetapi juga menyasar langsung masyarakat melalui program community service atau pengabdian masyarakat.
“Peserta summer course ini terdiri atas empat dosen dan empat mahasiswa dari Universiti Malaysia Sabah, serta dua mahasiswa dari The Hong Kong Polytechnic University. Mereka kami libatkan langsung dalam pelayanan kepada masyarakat di Indonesia,” ujar Arifah, Jumat (25/7).
Menurutnya, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam dunia keperawatan. Lebih dari itu, mahasiswa dan dosen asing diharapkan mampu memahami konteks sosial dan budaya kesehatan di Indonesia.
Dua lokasi menjadi fokus kegiatan pengabdian, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bulak di Karanganyar dan Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) di Bantul, Yogyakarta. Arifah menyebutkan bahwa pemilihan lokasi tersebut telah disesuaikan dengan misi Keperawatan UMS yang menaruh perhatian besar terhadap penanganan penyakit kronis pada berbagai kelompok usia.
Baca juga, Hukum Mengikuti Kegiatan Keagamaan bersama Pacar: Ibadah atau Maksiat Terselubung?
“Di MIM Bulak, kami memberikan edukasi tentang anemia pada anak-anak, pemeriksaan status gizi, deteksi anemia, hingga pembelajaran bahasa Inggris. Sedangkan di PSTW Bantul, kegiatan kami berfokus pada penyuluhan mengenai hidup sehat di usia lanjut,” paparnya.
Kegiatan di sekolah dasar ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para siswa MIM Bulak terlihat serius mengikuti setiap sesi penyuluhan. Mereka juga tampak tertib saat menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa asing.
“Senang sekali bisa ikut kegiatan ini. Kami jadi tahu pentingnya makan makanan bergizi supaya tidak anemia,” ujar salah satu siswa kelas lima.
Sementara itu, di PSTW Bantul, para lansia tampak bersemangat saat mendengarkan edukasi mengenai pola hidup sehat. Mereka juga mendapatkan pemeriksaan tekanan darah dan konsultasi ringan seputar kesehatan harian. Kehadiran mahasiswa dan dosen asing turut membawa suasana yang berbeda dan membangkitkan semangat para penghuni panti.
“Program seperti ini sangat membantu kami. Lansia jadi lebih diperhatikan dan diajak aktif menjaga kesehatannya,” kata salah satu pengurus PSTW.
Arifah berharap kegiatan semacam ini dapat terus dikembangkan dan diperluas cakupannya. Menurutnya, kolaborasi internasional semacam ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga membawa dampak nyata bagi masyarakat yang dilayani.
“Ini adalah wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membangun kesehatan masyarakat dengan pendekatan kolaboratif dan lintas budaya,” tuturnya.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
