BeritaNasional

Indonesia Berduka, Ekonom Visioner Arif Budimanta Wafat: Jejak Panjang Sang Penggerak Kemandirian Bangsa

PWMJATENG.COM, Jakarta – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka menyelimuti bangsa Indonesia. Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah, Arif Budimanta Sebayang, berpulang pada Sabtu (6/9/2025) dini hari sekitar pukul 00.06 WIB. Kepergian sosok ekonom visioner ini meninggalkan duka mendalam bagi dunia akademik, politik, maupun organisasi kemasyarakatan.

Arif Budimanta lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 15 Maret 1968. Ia menempuh pendidikan sarjana Ilmu Tanah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Setelah itu, melanjutkan studi S2 bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dan berhasil meraih gelar doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) pada 2006. Tidak berhenti di situ, almarhum memperluas kompetensinya melalui studi di University of Chicago dan program kepemimpinan eksekutif di Harvard Business School.

Karier politik Arif Budimanta terbilang panjang. Ia pernah menjabat Ketua DPP PDIP periode 2005–2010. Pada 2009–2014, ia menjadi anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Fraksi PDIP di MPR RI. Di parlemen, ia dikenal sebagai penggagas Kaukus Ekonomi Konstitusi. Gagasannya menekankan pentingnya memasukkan indikator kesejahteraan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pengakuan atas keahliannya juga datang dari Presiden Joko Widodo. Arif ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2016. Tidak hanya itu, pada periode 2019–2025 ia dipercaya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi.

Kontribusi Arif tidak berhenti pada kebijakan jangka pendek. Ia terlibat dalam perumusan roadmap perekonomian Indonesia 2045 serta strategi pembangunan nasional berbasis potensi daerah. Lewat lembaga seperti Megawati Institute dan ICSD, ia mendorong ekonomi Pancasila dan kemandirian bangsa.

Baca juga, Muhammadiyah dan Spirit Organisasi dalam Dakwah Islam

Dalam karya tulis, almarhum dikenal produktif. Beberapa bukunya antara lain Indonesia Masa Kini dan Masa Depan dalam Membangun Kemandirian Indonesia (1994) serta Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan di Indonesia Masa Kini (2004). Pemikirannya banyak menyoroti pembangunan masyarakat, pertambangan, dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Ia meyakini bahwa perdamaian adalah fondasi utama ekonomi. Menurutnya, letak geografis Indonesia di khatulistiwa dan kawasan ASEAN memberi peluang besar untuk menjadi lumbung pangan dunia. Dengan cadangan energi dan indikator kesejahteraan yang terus membaik, ia menilai Indonesia mampu menghadapi krisis global secara tangguh.

Selain berkiprah di politik dan pemerintahan, Arif aktif di dunia akademik. Ia tercatat sebagai pengajar program pascasarjana Universitas Indonesia dan ITB Ahmad Dahlan.

Tidak hanya di Muhammadiyah, kiprahnya juga tercatat di berbagai organisasi. Ia pernah menjadi Ketua Departemen Ekonomi KAHMI (2013–2016), aktif di ICMI, MES, hingga Royal Economic Society London. Atas dedikasinya, Presiden Joko Widodo menganugerahkan Bintang Jasa Pratama pada 2024.

Bagi banyak kalangan, kepergian Arif Budimanta adalah kehilangan besar. “Beliau sosok yang luwes dalam berpikir dan tulus dalam bertindak,” ujar salah satu koleganya. Ucapan duka dan doa terus mengalir dari berbagai pihak, baik akademisi, politisi, maupun tokoh masyarakat.

Semasa hidup, Arif dikenal sebagai pribadi yang menaruh perhatian pada kemandirian ekonomi bangsa. Jejak perjuangannya menjadi warisan berharga bagi generasi penerus. Banyak kalangan menilai gagasannya tentang ekonomi Pancasila masih relevan untuk menghadapi tantangan global.

Doa pun dipanjatkan agar amal bakti almarhum diterima Allah SWT, dosa-dosanya diampuni, dan kuburnya dilapangkan. Harapan masyarakat, sosok Arif Budimanta menjadi teladan tentang arti perjuangan tanpa henti demi kemandirian bangsa.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE