BeritaPWM JatengTokoh

Ibnu Hasan: Pentingnya Muhammadiyah ‘Menjaga Saf’ di Luar Masjid

PWMJATENG.COM – Pengajian Hari Bermuhammadiyah di Kabupaten Jepara menjadi momen penting bagi umat Muhammadiyah untuk merenung dan memperkuat komitmen dalam menjaga keharmonisan organisasi. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Ibnu Hasan, menyampaikan pesan yang mendalam tentang pentingnya mengawal jamaah, tidak hanya di masjid, tetapi juga di luar masjid.

Menurut Ibnu Hasan, pengawasan terhadap jamaah Muhammadiyah harus dilakukan secara menyeluruh, baik di dalam maupun di luar masjid. “Jamaah kita yang ada di ranting adalah menjadi beban kita ke depan untuk mengawal,” katanya. Ia menekankan bahwa sudah saatnya Muhammadiyah mengawal jamaah dengan konsep lurus dan rapat syofnya, baik di masjid maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep “saf lurus” dan “rapat” yang dimaksudkan Ibnu Hasan, jelasnya, bukan hanya berlaku saat shalat berjamaah. “Kalau salat lurus safnya, selesailah sudah. Sudah bagus salatnya, safnya sudah lurus dan rapat,” ujarnya. Namun, yang lebih penting, lanjutnya, adalah bagaimana menjaga “saf lurus dan rapat” itu di luar masjid, dalam berbagai aspek kehidupan. Ia memberi contoh, “Bagaimana kalau ada anak lulus sekolah, ditanya mau sekolah kemana? Jawabannya diarahkan ke sekolah Muhammadiyah. Ini yang dimaksud lurus dan rapat safnya di luar masjid.”

Baca juga, Menjadi Mukmin Kuat, Sehat, dan Unggul

Pentingnya mengawasi jamaah tidak hanya di masjid, namun juga dalam kehidupan sehari-hari, menjadi salah satu inti dari gerakan dakwah Muhammadiyah. Ibnu Hasan mengingatkan bahwa ada tanggung jawab bersama untuk menjaga kesejahteraan jamaah, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian. “Ada janda tua, anaknya belum tuntas, bebannya banyak, gak jelas makan apa tidak. Jangan dibiarkan. Itu adalah tanggung jawab perserikatan di luar masjid,” ujarnya dengan tegas.

Lebih lanjut, Ibnu Hasan mengungkapkan pentingnya membangun kelompok-kelompok kecil dalam dakwah Muhammadiyah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ada yang mengawal jamaah secara lebih dekat. “Kenapa harus dibangun kelompok-kelompok kecil? Supaya ada yang mengawal jamaah kita,” jelasnya. Menurutnya, selama ini pengawasan terhadap jamaah mungkin berjalan baik di masjid, namun begitu keluar dari masjid, banyak yang kehilangan arah dan perhatian. “Jangan kaget kalau ada yang hilang dan jatuh cinta ke tempat lain. Kenapa begitu? Tidak dikawal,” kata Ibnu Hasan, menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih intensif.

Konsep gerakan dakwah berbasis masjid dan pemberdayaan jamaah di luar masjid telah dirintis sejak tahun 1968. Ibnu Hasan berharap agar gerakan ini dapat terus berjalan dengan baik, memberikan dampak positif bagi umat Muhammadiyah. “Gerakan jamaah dan dakwah jamaah yang dibangun sejak 1968 penting untuk kita laksanakan sekarang. Sebagai ikhtiar gerakan dakwah berbasis masjid. Gerakan dakwah berbasis pemberdayaan. Dan gerakan pengawal jamaah di masjid dan di luar masjid,” pungkasnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE