PWMJATENG.COM, Boyolali – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Kerten Banyudono menyemarakkan perayaan Idul Adha dengan menggelar pagelaran wayang ‘Golek Pitutur’ yang dibawakan oleh dalang ternama, Pujiono, dai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Acara ini diadakan di halaman sekolah pada 18 Juni 2024, menghadirkan lakon Sunan Kalijaga, dan turut mengundang siswa-siswi dari TK Aisyiah Kerten Banyudono.
Kepala Sekolah MIM Kerten Banyudono, Istiana Farida, menyatakan bahwa tujuan dari acara ini adalah mengenalkan budaya wayang serta menyisipkan nilai-nilai Islami kepada para siswa sejak dini. “Dengan mengangkat lakon Sunan Kalijaga, kami berharap anak-anak dapat meneladani kisah-kisah penuh hikmah dari salah satu Wali Songo yang terkenal dengan dakwahnya yang penuh kearifan,” ujar Farida.
Ketua panitia acara, Wiyono, menambahkan bahwa kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat silaturahmi antara sekolah dengan masyarakat sekitar. “Selain sebagai hiburan, wayang ‘Golek Pitutur’ ini juga sarat dengan pesan moral dan keagamaan yang sangat cocok untuk ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini,” kata Wiyono.
Pagelaran wayang yang berlangsung meriah ini mendapatkan sambutan antusias dari para siswa dan orang tua yang hadir. Melalui karakter Sunan Kalijaga, Pujiono berhasil menghidupkan suasana dengan cerita-cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran penting mengenai akhlak dan budi pekerti yang luhur.
Baca juga, Memakmurkan Masjid Muhammadiyah
Salah satu orang tua murid, Ahmad, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak sekolah atas inisiatif mengadakan acara yang edukatif dan menghibur ini. “Anak-anak sangat menikmati pagelaran wayang ini. Selain belajar tentang budaya, mereka juga mendapatkan nilai-nilai Islami yang sangat bermanfaat,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya sebagai salah satu upaya melestarikan budaya sekaligus memperkaya pengetahuan dan keimanan para siswa. Selain itu, acara ini juga menjadi sarana efektif untuk mengenalkan seni tradisional kepada generasi muda di tengah derasnya arus modernisasi.
Dalam pagelaran tersebut, cerita Sunan Kalijaga disampaikan dengan penuh hikmah dan kearifan. Pujiono berhasil membawa para penonton masuk ke dalam suasana penuh makna melalui kisah-kisah yang disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal bagi anak-anak untuk mencintai dan melestarikan budaya wayang sekaligus mengamalkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari,” kata Istiana Farida menutup acara.
Kontributor : Pujiono
Editor : M Taufiq Ulinuha