
PWMJATENG.COM, Brebes – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Brebes menunjukkan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menggelar kegiatan bertajuk Sedekah Bumi: Sedekah Bibit untuk Menjaga Iklim, Senin (28/8/25). Kegiatan ini menjadi puncak perayaan Milad ke-64 IPM yang berlangsung penuh semangat di lereng barat Gunung Slamet.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Bidang Lingkungan Hidup PD IPM Brebes bekerja sama dengan Jaga Rimba Indonesia, sebuah lembaga konservasi yang aktif di wilayah pegunungan Slamet bagian barat. Sebanyak 48 peserta yang terdiri dari pelajar Muhammadiyah dan kader organisasi otonom se-Kabupaten Brebes hadir dan turut menanam bibit pohon secara langsung.
Ketua Umum PD IPM Brebes, Adrian Sholeh, menjelaskan bahwa aksi tanam bibit ini tidak hanya berorientasi pada dampak ekologis, tetapi juga sarat akan nilai pendidikan karakter bagi pelajar Muhammadiyah. Ia menyampaikan bahwa setiap pohon yang ditanam adalah simbol dari nilai kebaikan yang terus tumbuh dan memberi manfaat.
“Pohon yang akan ditanam bisa memberikan nilai terhadap pelajar, pelajar yang tumbuh dalam ilmu, memberi manfaat, dan tetap rendah hati,” ucap Adrian dalam sambutan pembukaan acara.
Menurut Adrian, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat karakter kepemimpinan ekologis di kalangan pelajar. IPM ingin menunjukkan bahwa pelajar bukan hanya agen perubahan di sekolah, tetapi juga pelopor kepedulian terhadap lingkungan.
Baca juga, Menjaga Kondusifitas Lingkungan Rumah Tangga: Kunci Harmoni dan Keberkahan
Ketua Bidang Lingkungan Hidup PD IPM Brebes, Diky Candra, menegaskan bahwa kesadaran akan pentingnya lingkungan harus dibangun sejak dini. Ia menyampaikan keprihatinannya atas kondisi kerusakan alam yang memicu bencana di wilayah Brebes.
“Hampir seluruh bencana yang terjadi di Brebes diakibatkan oleh kerusakan alam. Oleh karena itu, kita sebagai manusia, khususnya pelajar Muhammadiyah, harus senantiasa menjaga anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Ini juga merupakan bagian dari tugas manusia sebagai Khalifah fil Ard,” ujar Diky.

Diky juga menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan ajakan untuk menghidupkan kembali gerakan-gerakan kecil yang berdampak besar. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya dan menggunakan barang-barang ramah lingkungan sebagai kebiasaan sehari-hari.
“Kami percaya bahwa gerakan kecil seperti Sedekah Bumi ini dapat direplikasi oleh siapa pun—baik individu, komunitas, pemuda, hingga pemangku kebijakan daerah,” katanya.
Melalui kegiatan ini, PD IPM Brebes mengirimkan pesan kuat bahwa upaya pelestarian lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga besar, tetapi juga dapat dimulai dari ruang-ruang kecil di tingkat pelajar dan masyarakat.
Kegiatan Sedekah Bumi menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi IPM terhadap isu perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang kian mengkhawatirkan. Di tengah krisis ekologi yang menghantui banyak wilayah di Indonesia, langkah IPM Brebes patut dijadikan contoh inspiratif bagi organisasi pelajar lainnya.
Kontributor : Lukmanul Hakim
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha