PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencatat sejarah baru dengan meraih hibah dana riset sebesar lebih dari 12 miliar rupiah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).
Ketua Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMS, Sri Sunarjono, mengungkapkan bahwa total proposal yang masuk ke DRTPM mencapai 38.000 proposal se-Indonesia. “Proses seleksi sangat ketat, dari 38.000 proposal, hanya 18.000 yang lolos seleksi administrasi. Setelah seleksi substansi, UMS berhasil meloloskan 140 proposal dengan total dana lebih dari 12 miliar rupiah,” jelas Sunarjono, Senin (15/7/24).
UMS mengirimkan 277 proposal dari para dosennya, dan 140 proposal berhasil didanai. Saat ini, UMS masih menunggu pengumuman dari skim KATALIS dan Prototype, dengan 21 proposal skim KATALIS dan 15 proposal skim Prototype yang berpotensi mendapatkan dana tambahan sebesar 2 miliar rupiah.
Sunarjono menekankan pentingnya pendampingan berlapis yang dilakukan oleh LRI dalam proses pembuatan proposal. “Kami memulai dengan membedah panduan, kemudian melakukan sosialisasi kepada dosen, dan mengadakan camp menulis bersama untuk fokus satu hari penuh,” katanya. LRI menyediakan fasilitas dan pendampingan menulis bagi dosen-dosen untuk memastikan kualitas proposal yang diajukan.
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
Berdasarkan data, UMS menjadi perguruan tinggi swasta nomor satu di Jawa Tengah yang memperoleh pendanaan riset DRTPM tahun anggaran 2024. “Jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia, kita nomor dua setelah Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Namun, dengan pengumuman skim KATALIS dan Prototype, kita berpotensi menjadi yang tertinggi,” tambah Sunarjono.
Pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen LRI yang dipercayakan oleh Rektor UMS sebagai lembaga koordinasi riset. “LRI ditargetkan untuk meraih jumlah riset yang tinggi, baik dari dana internal UMS maupun dari luar,” ujar Sunarjono. Keberhasilan ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi UMS untuk mencapai status World Class University, dengan luaran riset yang dipublikasikan di jurnal internasional, membantu perangkingan internasional QS Star.
Rektor UMS berharap pencapaian ini dapat meningkatkan daya saing UMS di kancah internasional. “Dengan semakin banyaknya publikasi internasional, peringkat UMS di QS Star akan meningkat, mendekatkan kita pada cita-cita menjadi World Class University,” harapnya.
Keberhasilan ini juga menunjukkan daya kompetitif tinggi dari para periset dan dosen UMS. “Ini adalah bukti bahwa dosen-dosen UMS memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya,” tutup Sunarjono.
Kontributor : Maysali
Editor : M Taufiq Ulinuha
