Dakwah Bil Kitabah Mencerahkan Umat
Dalam era pandemi, dakwah bil lisan sangat terbatas, sehingga metode yang paling tepat adalah melalui dakwah bil kitabah atau dakwah literasi. Hal tersebut disampaikan oleh Hj. Lintal Muna, M.Ag selaku Ketua Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah dalam sambutan pembukaan Workshop Penulisan yang diselenggarakan pada Hari Ahad, 3 Oktober 2021 pukul 08.00-12.00 WIB. Kegiatan yang bertema “Menjadi Penulis Produktif Mencerahkan Ummat” ini diikuti oleh sekitar 160 peserta dari 35 perwakilan PDA se-Jawa Tengah dan bahkan ada yang dari luar Jawa Tengah. Para peserta menyimak melalui media Zoom dan Live streaming di platform Youtube channel Aisyiah MTabligh.
Turut memberikan sambutan dalam kegiatan ini yaitu Koordinator Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah Dr. Hj. Sri Gunarsi, S.H., M.H. Beliau menyampaikan pentingnya menulis, melalui media cetak maupun media sosial.
Narasumber dalam workshop ini merupakan tokoh-tokoh yang sudah malang melintang di dunia kepenulisan, yaitu Hajar Nur Setyawati, MA (Pemimpin Redaksi Suara ‘Aisyiyah) dan Nur Ngazizah, S.Si, M.Pd (Penulis terbaik Versi Online Suara Muhammadiyah dan Dosen Berprestasi UM Purworejo). Hajar menyampaikan beberapa hal terkait teknik kepenulisan, antara lain motivasi menulis; bagaimana mendapat ide tulisan; langkah-langkah menulis; dan memberikan contoh-contoh tulisan yang baik. Selain itu penulis buku Srikandi-Srikandi ‘Aisyiyah ini menyampaikan tentang pentingnya menyampaikan karakter gerakan ‘Aisyiyah dalam setiap tulisan.
*
Materi yang tidak kalah menarik disampaikan oleh Nur Ngazizah. Penulis bersertifikat BNSP yang telah banyak menghasilkan artikel di media cetak dan online ini mengatakan, “Ketika kita ingin berdakwah lewat tulisan, tidak sepakat dengan sebuah tulisan, maka kita harus menjawab dengan tulisan juga.” Beliau menceritakan pengalaman awal mula menjadi penulis hingga sekarang. Nur Ngazizah juga memotivasi peserta dan memberikan tips-tips dalam menulis. “Jangan pernah mengakhiri hari tanpa membaca dan menulis. Jika itu terasa berat, minimal dalam seumur hidup kita pernah menghasilkan sebuah buku, sehingga nama kita akan tercatat dalam sejarah bahwa kita menyerukan kebaikan,” begitulah pesan beliau untuk memotivasi peserta.
Kegiatan Wokrshop ini tidak hanya berlangsung sehari saja, tetapi akan dilanjutkan dalam bentuk pendampingan melalui grup Whatsapp. Para peserta akan diberikan penugasan dan pembahasan sampai bulan November. Dari kegiatan pendampingan ini diharapkan akan terbit buku yang merupakan hasil kolaborasi tulisan dari para peserta.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh peserta pada Workshop ini. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta menyampaikan pertanyaan di akhir sesi, maupun pertanyaan dan pesan kesan yang disampaikan melalui kolom chat Zoom dan Youtube. Semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi tumbuhnya bibit-bibit penulis baru yang akan meramaikan media dengan tulisan-tulisan yang mencerahkan umat.
(Rembang, Muslikhah Fajriyati)