Apel Milad Muhammadiyah Ke – 109, Ini Kata Moh Antono Tentang Indonesia
PWMJATENG.COM, KENDAL – PCM Kaliwungu, Kendal menggelar apel milad Ke 109 Muhammadiyah, bertempat di halaman Kecamatan Kaliwungu senin (20/8). Bertindak sebagai pemimpin upacara dari PCPM Kaliwungu, Luky Firmansyah dengan irup wakil sekretaris PDM Kendal, H. Moh Antono, SE. Tidak kurang 700 orang hadir sebagai peserta upacara, mereka berasal dari siswa – siswi MI Muhammadiyh Sarirejo, SMP/ SMA Muhammadiyah 3 Kaliwungu yang didampingi dewan guru dan pegawai, jajaran PCM, PRM dan ORTOM se Kawedanan Kaliwun, serta direktur, wakil direktur RSU Muhammadiyah Darul Istiqomah. Tidak ketinggalan hadir pula anggota PDM Kendal, Drs. H. Abdullah Sachur, M.Pd, dan H. Budiyanto, MT, serta Camat Kaliwungu, Drs. Bambang Ghiri Dwipragito.
Dihadapan seluruh peserta upacara Antono mengatakan bahwa lahirnya Muhammadiyah di tanah air Indonesia untuk memenuhi perubahan peradaban Nusantara yang saat itu dalam kondisi keterbelakangan berfikir dan beragama. “ KH. Ahmad Dahlan terhadap kaumnya saat itu dinilai masih terbelakang dalam memahami Islam membuat beliau gelisah dan sedikit kesal “ kata Antono. Kegelisahan pendiri Muhammadiyah itu menurut beliau karena memahami Al qur’an, Surat Al Ma’un masih tekstual, belum masuk ranah kontekstual. “ Al Ma’un itu bukan dihafalkan saja, tetapi diamalkan, dipraktekkan, dan direalisasikan di alam nyata dengan mencari dan membawa anak – anak yatim, orang – orang miskin untuk dimanusiakan. Berilah mereka makan dengan makanan bergizi agar sehat, sekolahkan anak – anak yatim dengan pendidikan yang layak untuk menjadi generasi yang cerdas, dan hebat. Itulah kontekstual dari Al Ma’un “ tegasnya. Dikatakan juga bagaimana kondisi Indonesia seandainya Muhammadiyah tidak didirikan oleh beliau. “ Seandainya KH. Ahmad Dahlan tidak mendirikan Muhammadiyah, tetapi beliau larut dalam organisasi Budi Utomo, bergabung bersama HOS Cokroaminoto dalam Sarikat Islam, dan aktif di Indische Parti bersama Daouwes Deker bisa jadi kita tidak memiliki amal usaha apapun, karena organisasi – organisasi itu sekarang sudah bubar “ ungkap Antono, “ Maka dengan Muhammadiyah “ lanjutnya “ Kita bisa beribadah dengan benar, bisa menikmati indahnya kebersamaan, dan memiliki beribu AUM yang kita jadikan sebagai media dakwah Islamiyah “
Antono yang dikabarkan telah menjadi bakal calon legislatif dari salah satu partai politik mengajak kepada seluruh keluarga besar Muhammadiyah untuk senantiasa bersyukur kepada Allah karena sampai saat ini Muhammadiyah telah masuk usia ke 109. “ Di usainya yang sangat dewasa ini persyarikatan terus bermuhasabah atas kekurangan dan kelemahan, dan jadikan milad ini sebagai momentum untuk melakukan perubahan – perubahan positif, berfastabiqul khairat dalam bingkai NKRI “ ujarnya. Beliau juga mengingatkan kepada seluruh generasi tua dan muda Muhammadiyah agar terus memperkuat komitmen kepeloporan dalam memajukan bangsa Indonesia. “ Siapa lagi kalau bukan Muhammadiyah yang akan mencerdaskan kehiduan bangsa melalui bangku pendidikan, siapa lagi kalau bukan Muhammadiyah yang mensehatkan rakyatnya melalui rumah sakit, dan balai pengoobatan, dan siapa lagi yang akan menyantuni anak – anak yatim kalau bukan Muhammadiyah melalui panti asuhan “
Terkait dengan tahun politik beliau mengajak kepada seluruh warga Muhammadiyah yang telah memiliki hak pilih untuk bisa berperan aktif di pemilu. “ Warga Muhammadiyah jangan buta politik. Politik itu seni yang indah jika dipraktekkkan dengan cara – cara santun dan bermartabat. Partai politik bukan tujuan, tetapi sebagai kendaraan, sarana dan media amar makruf nahi mungkar “.
Apel milad PCM Kaliwungu ditutup dengan persembahan peragaan TSPM, atraksi pasukan drum band ‘Gita Nada’ SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu dan pemberian hadiah kepada para juara lomba dalam rangka milad, serta ramah tamah keluarga besar Muhammadiyah.
Terpisah, ketua PDM Kendal, KH. Muslim menilai Milad Muhammadiyah ke 109 sebagai salah satu momentum memasuki abad ke dua. “ Muhammadiyah ini sangat dewasa, bahkan sangat tua jika itu usia manusia, tetapi dalam gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar tetap bersemangat muda “ katanya ketika menjadi isnpektur upacara apel milad di halaman SMK Muhammadiyah 3 Weleri. Di hadapan sekitar 1500 lebih orang nomor satu di Muhammadiyah Kendal itu berpesan kepada seluruh generasi muda muhammadiyah untuk bersiap – siap menjadi penerus perjuangan Muhammadiyah masa depan. “ Terimalah estafeta kepemimpinan kami dalam menggerakkkan dakwah Muhammadiyah jika suatu saat kami yang sepuh – sepuh ini harus istirahat selama – lamanya, karena dipanggil oleh Allah. Siapa lagi kalau bukan kalian yang akan meneruskan perjuangan agama Islam melalui Muhammadiyah. Cerdaskan Muhammadiyah lewat pikiran – pikiran kalian, dakwahkanlah Islam melalui Muhammadiyah agar agama Allah tetap mulia “ pintanya.
Kepala SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Yusuf Darmawan, M.Pd mengatakan Muhammadiyah 25 tahun mendatang akan dipimpin oleh generasi muda sekarang. “ Generasi milenial yang juga kita kenal dengan generasi Y adalah kelompok demografi setelah generasi X dimana akan terjadi booming, peningkatan besar – besaran mereka yang lahir di tahun 1980 an dan 1990 an. Inilah generasi penentu masa depan kepemimpinan Muhammadiyah, di mana bapak – bapak yang sekarang memimpin Muhammadiyah sudah udzur “ katanya. Darmawan sangat berharap kepada generasi melenial ini untuk senantiasa mengasah diri secara positif terhadap kompetensi yang dimiliki. “ Pemuda yang memiliki keahlian di bidang kewirausahaan, politik, dakwah, dan kepemimpinan senantiasa sadar bahwa Muhammadiyah yang akan datang ada di tangannya. “ ujar beliau. ( Abdul Ghofur/MPI Kendal )