PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tengah bersiap menghadapi proses pemilihan rektor untuk periode 2025-2029. Dengan tujuh kandidat yang telah menyatakan kesediaannya, atmosfer kompetisi sehat mulai terasa di lingkungan kampus. Tahap awal proses ini, berupa penawaran kesediaan kepada para dosen yang memenuhi syarat, telah selesai dilaksanakan.
“Proses pemilihan dilakukan secara transparan dan akuntabel. Kami ingin memastikan rektor yang terpilih benar-benar mampu membawa UMS menuju kemajuan yang lebih baik,” ujar Nurgiyatna, Sekretaris Pemilihan Rektor, Rabu (22/1).
Nurgiyatna menjelaskan, panitia telah menetapkan sejumlah syarat minimal bagi bakal calon rektor. Syarat tersebut meliputi gelar akademik doktor dan jabatan akademik minimal Lektor Kepala. Hingga batas akhir pada 1 Januari 2025 pukul 16.00 WIB, tujuh dosen telah menyatakan kesediaan mereka melalui formulir resmi.
Dalam rapat senat terakhir, tujuh nama kandidat resmi diumumkan. Mereka adalah:
- Muhammad Da’i – Wakil Rektor II UMS.
- Sardjito – Mantan Wakil Rektor II, kini bertugas di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta Pengembangan Persyarikatan.
- Rois Fatoni – Dekan Fakultas Teknik UMS.
- Supriyono – Wakil Rektor V UMS.
- Em Sutrisna – Wakil Rektor IV UMS.
- Harun Joko Prayitno – Wakil Rektor I UMS.
- Ihwan Susila – Wakil Rektor III UMS.
Para kandidat ini akan menjalani proses wawancara dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah pada 30 Januari 2025. Setelah itu, mereka diwajibkan memaparkan visi, misi, serta program prioritas pada 3 Februari 2025. Proses pemungutan suara dijadwalkan berlangsung sehari setelahnya, yaitu pada 4 Februari 2025.
Baca juga, Mengupas Makna Berserah Diri Kepada Allah
Menurut Nurgiyatna, mekanisme musyawarah mufakat menjadi prioritas utama dalam menentukan tiga kandidat terbaik yang akan diajukan ke Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Namun, jika mufakat tidak tercapai, pemungutan suara akan dilakukan melalui sistem e-voting.
“Kami menggunakan sistem ID alias untuk menjaga privasi pemilih. Sistem ini memastikan hanya pemilih yang mengetahui pilihannya sendiri, sementara panitia tidak dapat melacak pilihan individu,” jelas Nurgiyatna yang juga menjabat sebagai Sekretaris Senat UMS.
Ketua Panitia Pemilihan, Kun Harismah, menambahkan bahwa sistem e-voting dirancang dengan tingkat keamanan tinggi untuk menjamin transparansi dan integritas proses.
Nurgiyatna berharap, seluruh rangkaian pemilihan rektor ini dapat berjalan kondusif dan menjunjung nilai-nilai fastabiqul khairat. “Kami ingin memastikan suasana kekeluargaan tetap terjaga selama proses berlangsung,” imbuhnya.
Ia juga menyatakan optimismenya bahwa UMS akan mampu memilih pemimpin yang tepat untuk membawa kampus ini menuju kemajuan. “Kami berharap rektor terpilih dapat melanjutkan program-program unggulan yang telah ada, sekaligus menciptakan inovasi baru yang relevan dengan tantangan zaman,” ujarnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha