PWMJATENG.COM, Temanggung – Akademi Kesehatan Muhammadiyah Temanggung (AKMT) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui program Sekolah Amil. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (26/12) di Gedung Kampus AKMT ini menghadirkan pemateri berpengalaman dari Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Jawa Tengah.
Dalam acara tersebut, Ronny Megas Sukarno, Supervisor Trainer Daerah LAZISMU Jawa Tengah, didapuk sebagai pemateri utama. Ia didampingi oleh Nur Rohmah Yuliani, Manajer Eksekutif LAZISMU Temanggung, serta Yusuf Abdillah, yang menjabat sebagai fundraiser. Selain itu, kegiatan ini turut dihadiri tiga amil dari Kantor Layanan (KL) LAZISMU Parakan dan tenaga kependidikan AKMT.
Wakil Direktur II AKMT, Min Adadiyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta yang hadir. “Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman peserta, sehingga ilmu yang diperoleh mampu memberikan dampak nyata di masa depan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya pembekalan seperti ini untuk mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang mendukung misi kemanusiaan.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Materi yang disampaikan oleh Ronny Megas Sukarno menitikberatkan pada strategi komunikasi efektif dalam menarik minat calon donatur. Peserta dilatih teknik memperkenalkan diri, menghargai calon donatur, hingga menghadapi penolakan dengan sikap positif.
“Sebagai Amil, kita harus terbuka untuk menjalin relasi baru. Selain itu, menjadi Amil harus dilakukan dengan totalitas, bukan setengah hati,” tegas Ronny di depan peserta.
Ronny juga mengisahkan perjuangan almarhum Agung Apriyanto, seorang pejuang zakat dari LAZISMU Sragen, yang menjadi inspirasi bagi para peserta. Dedikasi almarhum dinilai sebagai teladan yang patut ditiru untuk mengembangkan semangat kerja dan keikhlasan sebagai Amil.
Menutup pelatihan, para peserta diajak mengikuti sesi praktik langsung. Dalam sesi ini, mereka mempraktikkan teknik-teknik komunikasi yang telah dipelajari, sehingga dapat menghadapi situasi nyata di lapangan dengan lebih percaya diri.
Salah seorang peserta, Rina, mengungkapkan bahwa sesi praktik ini sangat membantu dirinya memahami tantangan sebagai Amil. “Saya merasa lebih siap dan percaya diri untuk menghadapi calon donatur setelah mengikuti pelatihan ini,” ujarnya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha