PWMJATENG.COM, Surakarta – Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta telah menggelar pelatihan deteksi dini untuk ibu hamil berisiko tinggi menggunakan alat inovatif bernama Electric Maternity Belt (EMIL). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2024 dan dihadiri oleh 18 peserta, yang terdiri dari kader posyandu dan ibu hamil, di posyandu Ceria dan posyandu Bina Sejahtera 1, Kelurahan Kadipiro.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Heni Purwaningsih, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Hibah PKM Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang dicanangkan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. “Kegiatan ini mendukung pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Heni.
Pelatihan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Program Studi S1 Keperawatan, S1 Kebidanan, S1 Informatika, dan D4 Elektromedis. Tujuan utama dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil serta kader posyandu dalam mendeteksi dini risiko kehamilan. Heni menambahkan, “Dengan EMIL, ibu hamil dapat memonitor kesehatan janin setiap saat, sehingga mereka lebih siap menghadapi kehamilan.”
Baca juga, Memberikan Tongkat Estafet Kepemimpinan kepada Generasi Muda: Tantangan dan Harapan
Sayangnya, masih banyak ibu hamil yang kurang memahami pentingnya deteksi dini. Sebagian besar dari mereka baru memeriksakan kehamilan ketika sudah mengalami keluhan. Kurangnya kesadaran akan kesejahteraan ibu dan janin menjadi penyebab utama. Program posyandu yang ada saat ini pun masih terbatas, fokus pada penimbangan balita setiap bulan, tanpa adanya pemeriksaan rutin untuk ibu hamil.
Kondisi ini diperburuk oleh jumlah kader posyandu yang kurang aktif dan fasilitas yang terbatas untuk mendukung pemeriksaan deteksi dini. “Kehadiran ibu hamil di posyandu juga masih minim, sehingga diperlukan edukasi lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya screening dini, terutama bagi ibu hamil dengan riwayat masalah kesehatan,” jelas Heni.
Hasil dari kegiatan pelatihan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta. Tingkat pengetahuan ibu mengenai deteksi dini risiko tinggi meningkat dari kategori kurang dan cukup menjadi baik. Selain itu, sikap kader dan ibu hamil juga beralih dari kategori negatif menjadi positif dalam hal deteksi dini.
Testimoni dari ketua posyandu, kader, dan ibu hamil menunjukkan dampak positif dari kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, dan kami berharap akan ada keberlanjutan dalam pengabdian masyarakat pada tahun berikutnya,” ujar mereka.
Editor : M Taufiq Ulinuha