PWMJATENG.COM, Purworejo – Wilayah selatan Jawa dikenal sebagai kawasan yang rentan terhadap ancaman gempa megathrust. Gempa ini merupakan salah satu jenis gempa terbesar yang dapat terjadi di zona subduksi, dengan potensi dampak yang sangat signifikan terhadap keselamatan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pesisir. Oleh karena itu, pemahaman dan kesiapsiagaan mengenai mitigasi bencana sangatlah penting.
Pelatihan mitigasi bencana ini diselenggarakan oleh PWNA (Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah) Jawa Tengah sebagai langkah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta aparat terkait dalam menghadapi potensi bencana megathrust. “Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan informasi yang diperlukan agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi,” ujar Ketua Umum PWNA Jawa Tengah Monica Subastia, dalam keterangan resminya.
Wilayah selatan Jawa memiliki tingkat aktivitas tektonik yang tinggi dan terletak di sepanjang jalur subduksi aktif. Hal ini menjadikan daerah tersebut sangat rentan terhadap gempa megathrust yang bisa memicu tsunami. Ancaman ini bukan sekadar kemungkinan, tetapi merupakan risiko nyata yang telah dibuktikan melalui beberapa kejadian gempa besar di masa lalu. Kejadian-kejadian tersebut tidak hanya berdampak pada kehidupan masyarakat, tetapi juga mengganggu ekonomi dan infrastruktur.
“Kesiapan dan pemahaman yang baik tentang mitigasi bencana sangat diperlukan agar masyarakat mampu mengurangi dampak bencana,” tambahnya.
Baca juga, Sumpah Pemuda dan Semangat Taawun Muhammadiyah: Meneguhkan Kebersamaan demi Kemajuan Bangsa
Pelatihan ini diharapkan mampu membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk meminimalkan dampak bencana dan menyelamatkan nyawa.
Berdasarkan analisis prioritas dan kebutuhan, pelatihan ini difokuskan pada kader perempuan muda Nasyiah di tiga daerah selatan Jawa Tengah, yaitu:
- PDNA Purworejo pada Ahad, 27 Oktober 2024
- PDNA Kebumen pada Ahad, 3 November 2024
- PDNA Cilacap pada Ahad, 10 November 2024
Kegiatan pelatihan ini juga bekerja sama dengan Lembaga Resiliensi Bencana PWM Jawa Tengah dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Tengah. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat efektivitas pelatihan serta memberikan wawasan yang lebih luas tentang cara mitigasi bencana di kawasan tersebut.
Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis dalam menghadapi bencana. “Dengan adanya pelatihan ini, kita berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tanggap terhadap bencana, sehingga risiko yang dihadapi dapat diminimalkan,” pungkas ketua pelaksana.
Editor : M Taufiq Ulinuha