Muspimda Muhammadiyah Kota Magelang Undang Calon Wali Kota, Uji Kelaikan dan Serap Aspirasi
PWMJATENG.COM, Kota Magelang – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang menggelar Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda) dan Dialog Calon Wali Kota Magelang pada Minggu (6/10), sebagai bagian dari persiapan menyambut Pilkada 2024. Acara yang berlangsung meriah ini mengangkat tema “Konsolidasi Organisasi dalam Mewujudkan Muhammadiyah Kota Magelang Berkemajuan”. Tidak hanya dihadiri oleh sembilan Pleno PDM, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, serta organisasi otonom Muhammadiyah, Muspimda kali ini juga menghadirkan kedua pasangan calon Wali Kota Magelang untuk berdialog langsung dengan warga Muhammadiyah.
Acara ini menjadi Muspimda pertama yang diadakan di bawah kepemimpinan PDM periode 2022-2027. Ketua PDM Kota Magelang, Rifqy Muhammad dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muspimda ini memiliki tujuan penting untuk melakukan konsolidasi organisasi, melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, serta mencari solusi atas permasalahan yang ada. “Ini merupakan bagian dari kewajiban kami sebagai pimpinan. Muspimda ini diadakan minimal sekali dalam masa jabatan lima tahun. Untuk periode ini, kita adakan pertama kali di tahun 2024,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya momen Muspimda ini yang bersamaan dengan kontestasi Pilkada 2024. Oleh karena itu, PDM Kota Magelang mengundang kedua pasangan calon Wali Kota Magelang untuk memaparkan visi dan misi mereka di hadapan warga Muhammadiyah.
Baca juga, Bersilaturahim dengan PWM Jateng, PDM Kabupaten Semarang Sampaikan Program Unggulan
Dialog yang berlangsung dalam acara tersebut tidak hanya menjadi ajang perkenalan visi misi kedua calon, tetapi juga menjadi bagian dari edukasi politik bagi warga Muhammadiyah. “Kita ingin memberikan literasi politik kepada warga. Muhammadiyah selalu netral, namun juga berperan dalam memberikan edukasi politik kepada anggotanya,” ungkap Rifqy.
Ia menambahkan bahwa warga Muhammadiyah diharapkan dapat memilih berdasarkan hati nurani mereka tanpa adanya arahan dari persyarikatan. “Kami hanya memfasilitasi. Muhammadiyah tidak memberikan arahan politik, melainkan hanya menyediakan panggung bagi kedua calon untuk berdialog secara adil dan berimbang,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai potensi sinergi Muhammadiyah dengan calon yang terpilih, Rifqy menegaskan bahwa Muhammadiyah selalu siap bersinergi dengan pemerintah, siapapun yang menang dalam Pilkada 2024. “Muhammadiyah selalu bersinergi dengan pemerintah. Terlepas dari siapa yang terpilih, apakah petahana atau bukan, kami tetap netral dan siap bekerja sama demi kepentingan masyarakat,” paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah memosisikan diri dengan bijak dalam menghadapi Pilkada. “Kami tidak akan memberikan panggung eksklusif untuk salah satu calon saja. Keduanya kami beri waktu yang sama untuk memaparkan visi misi mereka. Dengan demikian, warga Muhammadiyah bisa mempertimbangkan pilihan mereka sendiri,” jelas Rifqy.
Editor : M Taufiq Ulinuha