AUMBerita

Latih Kesiapsiagaan, UMS Beri Pelatihan Kader UKS Agar Siap Hadapi Kedaruratan

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mengukir prestasi melalui program pengabdian masyarakatnya. Kali ini, UMS melatih para kader kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMP Muhammadiyah 1 Wonosobo untuk menghadapi situasi darurat. Program ini dipimpin oleh Ayu Khoirotul Umaroh dan timnya yang memberikan keterampilan dalam Promosi Pusat Pengendalian Penyakit (P2P) serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

Ayu Khoirotul Umaroh menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat program kesehatan di sekolah sekaligus membekali kader dalam menangani situasi darurat. “Kami ingin para kader UKS dapat merespons dengan cepat dan tepat ketika keadaan darurat terjadi, baik di lingkungan sekolah maupun di luar,” ungkapnya.

Dalam pelatihan tersebut, Ayu juga memperkenalkan aplikasi “School Heroes”, sebuah inovasi teknologi yang dapat digunakan oleh masyarakat umum, bukan hanya siswa SMP Muhammadiyah 1 Wonosobo. Aplikasi ini bertujuan untuk mendukung pendidikan kesehatan di kalangan siswa dan memperluas jangkauan keterampilan tanggap darurat.

“Nantinya, setelah pelatihan ini selesai, para kader akan membuat video demonstrasi pertolongan pertama yang bisa diakses di aplikasi School Heroes. Kami akan memilih video terbaik dan membantu mengunggahnya,” jelas Ayu pada Jumat (4/10).

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keterampilan tanggap darurat serta memperkuat pendidikan kesehatan di kalangan siswa. “Semoga setelah hari pertama pelatihan ini, adik-adik bisa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat, dan kakak-kakak mahasiswa yang sudah membantu dapat merasakan dampak positif dari kegiatan ini,” tambah Ayu.

Baca juga, IMMku Sayang, IMMku Malang

Tidak hanya teori, para kader UKS juga diajak untuk melakukan simulasi langsung dengan berbagai skenario darurat. Di awal pelatihan, tim UMS memberikan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal kader tentang P2P dan P3K. Setelahnya, materi tentang pertolongan pertama pada mimisan dan tersedak disampaikan oleh Sheena Ramadhia Asmara Dhani dengan cara yang interaktif, disertai dengan demonstrasi langsung.

Wita Oktaviana, yang juga tergabung dalam tim, menjelaskan situasi pingsan dan mencontohkan bagaimana menangani kasus pingsan yang sering terjadi saat upacara bendera. “Hal ini sangat penting, karena banyak kasus pingsan terjadi di sekolah, terutama saat kegiatan upacara,” ungkapnya.

Sesi pelatihan dilanjutkan dengan penanganan kebakaran oleh Sheena Ramadhia, serta demonstrasi pertolongan patah tulang yang dipandu oleh Wita Oktaviana. Mereka menggunakan alat-alat medis seperti mitela segitiga, arm sling, dan bidai untuk menunjukkan cara penanganan yang benar dalam situasi patah tulang.

Di akhir kegiatan, para kader UKS SMP Muhammadiyah 1 Wonosobo diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi langsung pertolongan pertama pada berbagai situasi darurat, seperti mimisan, tersedak, pingsan, patah tulang, dan kebakaran.

Pelatihan ini ditutup dengan pemberian hadiah kepada para peserta sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka selama acara berlangsung. Tim pengabdian masyarakat UMS berharap, dengan keterampilan yang didapat, para kader kesehatan ini dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan pertama di lingkungan sekolah mereka.

Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE