PWMJATENG.COM, Karaganyar – Prestasi gemilang kembali diraih oleh SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar. Kali ini, tim Bahasa Jawa sekolah tersebut berhasil mengantarkan para siswanya meraih kemenangan di ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten yang berlangsung di SMP Negeri 2 Karanganyar pada Sabtu, 21 September 2024. Ajang bergengsi ini diikuti lebih dari lima puluh peserta dari berbagai sekolah di Kabupaten Karanganyar.
Dari ajang tersebut, SMP Muhammadiyah Darul Arqom berhasil membawa pulang dua piala, yang masing-masing diraih oleh Ibrahimovic dan Nayla Norcelita Widodo. Piala pertama dipersembahkan oleh Ibrahimovic, siswa kelas 9A, yang meraih juara pertama di cabang Moco lan Nulis Aksara Jawa. Di antara puluhan peserta lainnya, Ibrahimovic menunjukkan kemampuan luar biasa dalam membaca dan menulis aksara Jawa, mengalahkan seluruh kompetitornya. Kemenangan ini mengantarkan Ibrahimovic maju ke ajang provinsi yang akan digelar dalam waktu dekat.
Piala kedua disumbangkan oleh Nayla Norcelita Widodo, siswi kelas 9G, yang meraih juara ketiga di cabang Ndagel Ijen. Nayla, yang juga aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Media Center sekolah, mengaku terkejut dengan kemenangannya.
Baca juga, Demokrasi Prosedural: Antara Formalitas dan Partisipasi Nyata
“Di antara semua finalis, saya merasa kami semua memiliki kemampuan yang sama. Saya tidak menyangka bisa meraih juara tiga, karena lomba ini cukup baru bagi saya,” ujar Nayla. Dia juga menambahkan bahwa melawak dalam bahasa Indonesia saja sudah sulit, apalagi dalam bahasa Jawa.
Kemenangan ini semakin melengkapi deretan prestasi SMP Muhammadiyah Darul Arqom, yang beberapa hari sebelumnya sukses meraih delapan piala dari ajang MAPSI tingkat kabupaten. Prestasi yang ditorehkan oleh Nayla dan Ibrahimovic tentu menjadi kebanggaan bagi seluruh warga sekolah dan semakin memotivasi siswa-siswa lainnya untuk terus berprestasi.
Kemenangan ini menunjukkan bahwa SMP Muhammadiyah Darul Arqom terus berkomitmen dalam membina dan mengembangkan potensi para siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Ajang FTBI ini membuktikan bahwa pendidikan berbasis budaya lokal tetap bisa melahirkan generasi yang unggul dan berprestasi.
Editor : M Taufiq Ulinuha
