SIPMu: Kartu Pasien Tunggal RSMA
(Bagian Keenam)
Oleh : Khafid Sirotudin*
PWMJATENG.COM – Ada 3 orang yang menarik perhatian kami saat mengikuti Session 4 Roadshow Ngaji Bareng Sehat itu Mudah, Murah, dari Rumah di Gedung Siti Walidah, lantai 7 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu 21 September 2019.
Pertama, Prof. Dr. EM. Sutrisna. Guru Besar Farmakologi sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran UMS. Usianya masih relatif muda (49 tahun) dan tampil bersahaja dengan sepatu kets ala anak millenia. Beliau hadir sebagai nara sumber sekaligus mewakili Rektor UMS, Prof Dr. Muhammad Anif.
Kedua, saudari Murdiyasari, S.Farm. Apt. alumni S1 Farmasi dan Profesi Apoteker UMS. Adik kita ini pernah kena kanker otak stadium 3. Berkat kesabaran, semangat untuk sembuh, ihtiar maksimal dengan teratur dan konsisten konsumsi produk probiotik siklus (PS) selama 3 tahun, alhamdulillah atas ridha dan kehendak Allah penyakit kanker otaknya diberi kesembuhan.
Ketiga, dokter Farida Megalini mentor PS yang membersamai kami selama road show sambil membawa putra ke-10, Muhammad (1,5 tahun). Meski tanpa baby sitter dan masih menyusui, tak terlihat wajah lelah yang mendera.
Selama 4 hari bersama dalam satu tim, kami melihat bu dokter sering menyemprotkan semacam ‘skin-fresh’ yang mengandung PS ke wajahnya. Mungkin faktor itu juga yang membuat wajah beliau selalu terlihat fresh. Namun bagi kami, semangat berbagi untuk mendakwahkan PS ke berbagai forum dan lapisan umat, baik pesertanya banyak ataupun sedikit, sungguh luar biasa dan patut diteladani.
Satu Kartu Pasien: SIPMu
Sungguh menginspirasi ide yang dilontarkan Prof. EM. Sutrisna (EMS). Yakni perlunya dibangun Sistem Informasi Pasien di lingkungan RSMA. Data pasien, yang opname maupun periksa/obat jalan di Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA), langsung tersimpan dan terkoneksikan ke jejaring RSMA se Indonesia.
Data medical record (rekam medis) pasien berisi: riwayat penyakit, riwayat terapi dan obat2an, hasil laborat, dokter yang menangani, obat/antibiotik yang alergi, diet yang diterapkan, dll. Bilamana perlu data keikutsertaan BPJS dan Asuransi Kesehatan lainnya bisa dimasukkan.
Agar mudah mengingat, kami menamai ide Prof EM dengan sebutan Sistem Informasi Pasien Muhammadiyah (SIPMu).
Dengan SIPMu kita sebagai pasien RSMA sangat diuntungkan. Tenaga medis di seluruh jejaring RSMA juga diuntungkan. Sebab lebih cepat, tepat dan mudah dalam mendiagnosa pasien, tindakan medis yang diberikan dan membuat resep untuk pasiennya. Kami meyakini setidak-tidaknya ada 7 RSMA di Jateng yang sudah ‘patut dan layak’ dijadikan pilot project e-hospital.
Baca juga, Penggolongan Obat
Permasalahan yang musti segera dicarikan solusi yakni menyangkut ‘kode etik’ atau ‘etika profesi’, dan kerahasiaan penyakit pasien. Juga soal SDM dan ketersediaan sarana prasarana yang dibutuhkan. Tantangan berikutnya tentang pembiasaan dokter untuk menulis resep di layar komputer.
Kami pribadi memiliki pengalaman menarik, ketika periksa kesehatan di RS Swasta ternama di Jogja. Begitu kami mendaftar via telp/online langsung mendapat nomor antrian beserta jadwal (hari, tanggal dan jam praktek) dokter spesialis yang kita inginkan.
Begitu sampai RS, kami tinggal duduk di depan ruang periksa dokter spesialis untuk menunggu giliran. Setelah selesai pemeriksaan dokter, kami menuju instalasi obat (apotik) untuk mengambil obat yang telah diresepkan dokter melalui layar komputer di ruang praktek.
Pelayanan kesehatan di RS tersebut, benar-benar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi. Mulai pendaftaran pasien secara on-line, cetak resi mandiri di ruang tunggu, ruang pemeriksaan, instalasi obat, sampai cara pembayaran di bagian kasir yang beragam (cash, kartu debet, kartu kredit, e-money). Benar-benar memudahkan dan menggembirakan kami sebagai pasien zaman now.
Jika saat ini sudah ada rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan e-hospital dengan baik, tentu kami yakin RSMA juga mampu melakukan e-hospital yang sama, syukur-syukur bisa lebih baik.
Klinik Herbal dan Probiotik Siklus
Masyarakat memiliki banyak pilihan untuk berbagai layanan kesehatan. Ada layanan medis ala Barat, ala Timur atau mixed keduanya. Beberapa layanan kesehatan yang sudah memasyarakat di Jateng, diantaranya: ‘Sangkal Putung’ untuk masalah tulang; Klinik akupressure, akupuntur dan ‘tusuk jarum’ ala Tiongkok; Terapi Bekam ala Timur Tengah; Terapi ‘sengatan lebah’ ala Apiari Pramuka; Klinik herbal ala Jawa/Arab/Tiongkok; dan sebagainya.
Beberapa rumah sakit umum daerah dan swasta di Jateng sudah memberikan pelayanan alternatif kepada pasien. Misalnya Klinik Thibbun Nabawi RS Roemani Semarang; klinik herbal RSUD Keling-Kelet Jepara; dan lainnya.
Dengan penemuan mutakhir teknologi probiotik siklus, maka sangat memungkinkan berdirinya “Klinik2 Probiotik Siklus” di masyarakat, dan klinik khusus PS pada RSMA, RSUD dan rumah sakit lain di Jawa Tengah. Wallahualam.
*)Ketua Umum Asosiasi Ekspor Impor Buah-Buahan dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo), 2012-2019
Editor : M Taufiq Ulinuha