Mulai Diimplementasikan, Inilah Kriteria Penting di Balik Kalender Hijriyah Global Tunggal
PWMJATENG.COM, Bandung – Dalam sebuah Seminar Nasional: Sosialisasi Kalender Hijriyah Global Tungga, Sabtu (11/5), Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, mengungkapkan secara mendalam kriteria atau parameter yang menjadi pondasi dalam pembentukan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT). Arwin menjelaskan bahwa kriteria-kriteria ini menjadi kunci keberhasilan KHGT dan dapat disesuaikan sesuai dengan penelitian dan masukan dari berbagai pihak.
Salah satu kriteria yang dijelaskan Arwin adalah kesatuan seluruh permukaan bumi dalam memulai awal bulan kamariah secara serentak di seluruh dunia. Hal ini mencerminkan prinsip kesatuan dan universalisme dalam Islam, serta menekankan pentingnya aspek ibadah dan sipil.
Selanjutnya, Arwin menjelaskan bahwa KHGT menetapkan bulan baru dimulai saat sudut elongasi mencapai 8 derajat atau lebih, dengan ketinggian hilal minimal 5 derajat di atas ufuk sebelum jam 00.00 GMT di manapun di bumi. Patokan ini tidak terbatas pada suatu tempat tertentu dan tidak mengharuskan pengamatan di seluruh negara.
Baca juga, Plus dan Minus Adopsi KHGT oleh Muhammadiyah
Kriteria ketiga yang dibahas Arwin adalah pengecualian yang memperbolehkan penentuan awal bulan berdasarkan kondisi khusus, seperti ijtimak di New Zealand sebelum fajar diikuti dengan imkan rukyat di wilayah Benua Amerika. Penjelasan ini menunjukkan fleksibilitas KHGT dalam mengakomodasi variasi kondisi geografis.
Meskipun kriteria ini berasal dari keputusan Muktamar Turki 1437 H/2016 M, Arwin menegaskan bahwa masih ada ruang untuk penyempurnaan dan penyesuaian berdasarkan penelitian dan masukan dari berbagai pihak. Kritik yang konstruktif dan solutif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan akurasi dan konsistensi sistem KHGT.
Pemaparan mendalam Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar tentang kriteria dalam pembentukan KHGT menjadi sorotan penting dalam upaya memahami dan menyempurnakan sistem kalender ini untuk keperluan umat Islam secara global.
Editor : M Taufiq Ulinuha