Cegah Fraud pada AUM Ekonomi, PWM Jateng Tegaskan Hal Ini!
PWMJATENG.COM, Semarang – Seiring dengan semakin bertambahnya amal usaha Muhammadiyah (AUM) di Jawa Tengah, termasuk di bidang ekonomi, maka Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, melalui Sekretaris PWM, Dodok Sartono, menegaskan beberapa hal sebagai upaya untuk memitigasi potensi fraud (kecurangan) dan sebagai pembelajaran dari beberapa kasus terdahulu.
Ia meminta kepada segenap PDM untuk melakukan klarifikasi kepada Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) atau Baitul Mal wa Tamwil (BMT) yang ada di daerah, apakah BTM/BMT tersebut adalah milik Persyarikatan atau tidak. Selanjutnya, jika BMT/BTM tersebut adalah miliki Persyarikatan (AUM), maka wajib mengikuti aturan Persyarikatan.
Selanjutnya, Dodok menegaskan, jika BMT/BTM tersebut tidak terafiliasi atau bukan milik Persyarikatan, maka harus menghilangkan simbol-simbol Persyarikatan, agar tidak menimbulkan mis-presepsi.
“Jangan sampai pas sehat tidak melibatkan persyarikatan/tidak ada irisan dengan Muhammadiyah (bahkan laporan pun tidak) tapi pas kolaps, masyarakat bahkan Pengurus BTM/BMT nagihnya ke Muhammadiyah,” tegas Dodok.
Baca juga, Instruksi Program RendangMu Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 1445 H
Dodok juga menambahkan, bahwa saat ini PWM Jawa Tengah sudah tidak merekomendasikan pendirian koperasi. Selain itu, Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM), disarankan berbentuk perseroan terbatas (PT), sehingga jelas kepemilikan dan batas batas tanggungjawabnya.
“Untuk koperasi yang exciting mohon dikelola sebagaimana aturan Persyarikatan berkaitan BTM dan dilakukan pengawasan ketat, sehingga terkontrol kesehatan dan progresnya,” imbuh Dodok.
Manajer Area Lazismu Jawa Tengah, Ikhwanushoffa, mengusulkan kepada PWM Jawa Tengah dan struktur Muhammadiyah di tingkat daerah, hingga ranting, agar BMT/BTM yang terafiliasi atau milik Persyarikatan agar dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk oleh PWM Jawa Tengah.
“Audit KAP memang bukan untuk menghilangkan fraud, tetapi deteksi dini terhadap BUMM ataupun AUM yang ada masalah keuangan. Sehingga mitigasi masalah bisa lebih terencana. Bukan menjadi pemadam kebakaran terus-menerus,” kata Ikhwan melalui pesan Whatsapp.
Editor : M Taufiq Ulinuha