PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima kunjungan dari Global Katalyst e.V. Jerman pada Sabtu, (12/8) di Ruang Meeting Kantin Tepi Danau, Kampus 2 UMS.
Global Katalyst e.V. adalah asosiasi nirlaba yang berbasis di Stuttgart, Jerman, dan bertujuan untuk membangun komunikasi, menjajaki kolaborasi masa depan, serta menjembatani kerja sama antar bangsa dalam bidang pendidikan, sosial, budaya, dan pariwisata.
Doddy Primanda Kadarisman, Director of Strategic Partnership dari Global Katalyst e.V., menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk membahas kerjasama dengan UMS guna meningkatkan akses internasional.
Doddy menjelaskan bahwa Jerman diperkirakan akan menghadapi kekurangan 10 juta tenaga kerja profesional hingga tahun 2030, sementara sumber daya manusia di dalam negeri belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ini membuka peluang bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia.
“Kami membahas bagaimana mahasiswa dan lulusan UMS dapat memanfaatkan peluang di Jerman, yang membutuhkan tenaga kerja profesional. Ini merupakan peluang baik bagi mahasiswa dan alumni UMS,” paparnya.
Baca juga, Digelar Bersama, Berikut Lokasi Musywil Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Hizbul Wathan Jawa Tengah
Doddy berharap kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, dan Global Katalyst siap mendukung semua kebutuhan yang bermanfaat bagi keluarga besar UMS.
Andy Dwi Bayu Bawono, Ph.D., Kepala Biro Kantor Urusan Internasional (BKUI), menambahkan bahwa kunjungan ini juga membahas MoU, termasuk kerjasama dalam bidang pendidikan serta peluang ketenagakerjaan di Jerman.
Selain kegiatan kuliah, mahasiswa juga berkesempatan bekerja di industri. Dalam perkembangan program tersebut, BKUI berencana membuka pusat studi bahasa Jerman untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan bahasa yang dibutuhkan.
Terdapat rencana lain, yaitu mengirim mahasiswa semester 7 ke Jerman. Mereka akan belajar dan bekerja di industri selama 3 tahun di sana.
Wakil Rektor V UMS, Prof. Supriyono, ST., MT., Ph.D., mengingatkan bahwa lulusan perguruan tinggi harus siap diterima di pasar kerja. Dia juga menyambut baik kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang dapat mendukung kerjasama ini dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus dan mengenal kondisi lapangan kerja.
Kontributor: Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha