Sambut Tahun Baru Islam AMM Pemalang Gelar Pengajian Tematik Bahas LGBT
PWMJATENG.COM, Pemalang – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Pemalang menyelenggarakan Silaturahim dan Pengajian Tematik untuk menyambut tahun baru 1 Muharam 1445 H. Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pemalang tersebut diikuti sekitar 50 kader dari PDPM, NA, IMM, HW, TS dan IPM se-Kabupaten Pemalang pada Rabu,19 Juli 2023.
Dalam sambutnya, Bahtiar Efendi selaku Ketua PDPM Pemalang yang juga koordinator AMM mengatakan, “Dalam kegiatan ini ada tiga agenda, yang pertama adalah silaturahim Angkatan Muda Muhammadiyah, yang kedua adalah pengajian yang akan diisi Ustaz Sapto terkait bahaya LGBT dan yang ketiga adalah persiapan agenda Musywil PWPM Agustus mendatang.”
Selanjutnya Bahtiar menambahkan bahwa tema kajian kali ini cukup menarik dan relevan, yakni terkait bahaya LBGT yang kian hari kian mengkhawatirkan, ditambah dengan adanya media sosial yang menjadikan aktivis LGBT lebih mudah mengampanyekan agenda-agenda mereka.
“Maka Muhammadiyah, selaku organisasi dakwah harus memiliki rumusan yang jelas untuk menyikapi hal tersebut,” tegas Bahtiar.
Senada hal itu, Ketua PDM Pemalang, Sapto Suhendro mengungkapkan rasa syukurnya atas berjalannya kegiatan yang diinisiasi AMM.
“Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi tentu sangat bergantung pada kaderisasi di angkatan muda. Maka saya sangat senang dengan adanya kegiatan silaturahim dan pengajian seperti ini,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam rangka menyambut tahun baru Islam, harus dilakukan dengan rasa syukur dan optimisme.
Baca juga, Ketum PP Muhammadiyah dan Ketua PWM Jateng Resmikan Hafshah Tower RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
“Dalam menyambut tahun baru Islam, kita sikapi dengan penuh rasa optimisme dan rasa syukur. Salah satu bentuk syukur itu adalah dengan aktif di organisasi Muhammadiyah sebagai jalan pengabdian kita kepada Allah,” imbuhnya
Terkait tema pengajian beliau menambahkan bahwa LGBT bukan sesuatu yang baru dan bukan sesuatu yang jauh, sebab di Pemalang pun komunitas-komunitas seperti itu sudah ada dan eksis dari dulu.
“Kaitan Muhammadiyah dengan fenomena itu adalah untuk wa’mur bil ma’ruf wanha ‘anil munkar (mengajak kebaikan dan mencegah keburukan). Maka menjadi tantangan bagi AMM untuk menyikapi fenomena LGBT dengan dakwah yang menarik sehingga mampu membentengi generasi muda dari bahaya LGBT,” tegas Susapto.
Ketua PDM Pemalang ini menambahkan bahwa di era Rasulullah, pemuda memiliki peran yang sentral dalam proses dakwah Nabi Saw.
“Pemuda sejak masa Rasulullah Saw. memiliki peran sentral dalam menyokong keberhasilan dakwah beliau, banyak sekali pemuda yang diberikan amanah-amanah penting. Pun begitu di Pemalang, saat ini banyak aktivis AMM yang dimasukan ke dalam pimpinan Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah. Tentu kita berharap ada energi kreatif yang mampu menggerakkan kegiatan dakwah Muhammadiyah di Pemalang,” pungkas Sapto
Kontributor : Azzam
Editor : M Taufiq Ulinuha