KKNT 39 UM Purworejo Olah Sampah Jadi Berkah dan Polikultur Aquaponik
PWMJATENG.COM, Purworejo – Berawal dari keresahan terkait peningkatan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) kelompok 39, Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) mengadakan program “Sosialisasi Pengelolaan Bank Sampah dan Pelatihan Kreasi Limbah Plastik” kepada masyarakat kadus II RT 01 dan RT 02, Desa Kalimiru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
Bekerjasama dengan Desa Kalimiru mahasiswa membentuk kepengurusan Bank Sampah tingkat desa. Istilah Bank Sampah terdapat 2 kata yaitu Bank dan Sampah.
Lambang Subarkah (22) menyampaikan Bank pada umumnya yang di tabung Uang, sedangkan Bank Sampah barang yang akan kita tabung/kelola yaitu Sampah.
“Kepengurusan Bank Sampah di Desa Kalimiru di ketuai oleh tim penggerak PKK Desa Kalimiru yaitu Ibu Ika Sulistyowati S. Pd. Warga masyarakat desa Kalimiru yang menjadi nasabahnya,” ucapnya.
Manfaat bank sampah adalah mengubah cara berpikir masyarakat dalam mengelola sampah. Dijelaskan, bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.
Baca juga, Sah! Berikut 39 Calon Anggota Tetap PWM Jawa Tengah
Selain pembentukan Bank Sampah, Lambang beserta dengan tim KKN UM Purworejo juga memberikan pelatihan kreasi dari limbah plastik.
Kreasi limbah plastik ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan masyarakat desa Kalimiru. “Limbah sampah plastik bisa di buat vas bunga, bunga gantung, itu bisa dijual untuk menambah pendapatan masyarakat,” tegasnya.
Selain program pengolahan sampah juga dilaksanakan program kerja kelompok 39 Budidaya Sayur dan Ikan melalui Teknik Polikultur Aquaponik sebagai upaya Ketahanan Pangan di Desa Kalimiru.
Aquaponik merupakan sistem pertanian yang mengombinasikan akuakultur atau pemeliharaan hewan air dengan hidroponik yang selama ini kita kenal sebagai sistem budidaya tumbuhan dengan media tanam air. Aquaponik sendiri dilakukan dalam satu tempat yang sama.
Dalam sistem aquaponik ini akan terjadi suatu siklus yang saling menguntungkan antara ikan dan tanaman. Kotoran ikan yang dibiarkan begitu saja di dalam kolam dapat menjadi racun bagi ikan-ikan yang ada di dalamnya. Namun, dengan sistem aquaponik, tanaman akan mengurai racun tersebut dan menjadikannya sebagai suplai oksigen pada air untuk ikan. Sementara, unsur hara yang terdapat dalam kotoran ikan bisa menjadi komponen baik untuk tanaman itu sendiri.