Tiada Usaha Sia-Sia
Oleh : Khafid Sirotudin (Ketua LHKP PWM Jawa Tengah)
PWMJATENG.COM – Sejak Selasa 25 Oktober 2022, saya menerima ratusan WApri dan telepon dari berbagai kalangan yang memiliki kepedulian dan kepentingan dengan hasil akhir seleksi Panwascam pemilu 2024. Ada beberapa peserta yang telah lolos 6 besar seleksi maupun para kader/warga/simpatisan persyarikatan yang berhimpun dalam Fordem Berkemajuan Jateng. Puluhan teman dari komunitas lain juga menghubungi kami.
Sesuai jadwal, tiga (3) orang terpilih ditetapkan menjadi Panwascam pemilu 2024 untuk 576 kecamatan, 35 kabupateh/kota se Jateng. Rencananya pengumuman resmi dan terbuka akan dilakukan pada hari Selasa jam 24.00 WIB. Tentu setelah melalui Rapat Pleno Bawaslu Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan kompilasi nilai hasil CAT dan wawancara.
Sejak hari Rabu, 26 Oktober 2022 pagi, satu per satu nama Panwascam terpilih masuk melalui WA pribadi dan WA Group. Ada kabar yang sesuai harapan, melebihi harapan dan ada yang tidak sesuai harapan. Sebagian kader/warga/simpatisan menginformasikan ketidaklolosan peserta seleksi yang “digadhang-gadhang” (diharapkan) bakal lolos. Sedih dan kecewa biasa terjadi dalam proses seleksi apapun.
Saudara Lukman Hakim, sekretaris LHKP PWM Jateng kami amanati menjadi Project Officer pada proses seleksi Panwascam kali ini. Dan sejak bakda subuh mas Lukman sudah meminta data berapa orang yang lolos dari sekian banyak kader/warga di setiap kabupaten/kota. Betapapun Data menjadi indikator utama analisa kuantitatif dan merupakan alat ukur yang fairness untuk menilai hasil kerja seseorang, baik secara personal maupun kolektif institusional.
Baca juga, Rice Mill JATAM Sragen : Langkah Pemberdayaan Berkemajuan
Analisa kualitatif berdasarkan fakta situasi, kondisi, toleransi, jangkauan dan pantauan yang “obyektif relatif” diperlukan dalam menyempurnakan analisa berdasarkan ilmu dan laku sosial komunitas.
Dalam perspektif hasil akhir seleksi Panwascam se Jawa Tengah, tidak hanya teman2 Fordem Berkemajuan yang bekerja, berkeringat dan berpusing ria. Berdasarkan pantauan WAgrup sebelah, malah lebih riuh ramai. Bahkan ada yang sempat “misuh-misuh” (mengumpat) dan saling buka “aib personal” (caracter assasination) komisioner Bawaslu yang menjadi senior mereka. Naifnya, disampaikan melalui WA Group, hasil screen-shoot WAG dan Sosmed secara terbuka.
Sebagai salah satu pembina Fordem Berkemajuan Jateng, kami menyampaikan terima kasih atas kerja dan ihtiar optimal yang dilakukan oleh setiap anggota Fordem Berkemajuan Jateng. Sebagai kader/warga/simpatisan persyarikatan kita diminta untuk meneladani sifat, sikap dan tindakan yang berkeadaban. Setiap usaha dan kerja sebisa mungkin bermanfaat untuk sesama dan menjadi amal shalih. Bukan amal salah apalagi saling menyalahkan.
Sebuah Renungan
Pernahkah kita bersyukur atas nikmat Tuhan dan “biso rumongso” (tahu diri) atas setiap rejeki yang telah diberikan Allah menjadi komisioner Bawaslu/KPU kota- kabupaten? Mereka adalah 5 (lima) orang terpilih dari ratusan ribu bahkan jutaan penduduk kabupaten dan kota. Dipundaknya melekat amanah, kewajiban dan hak untuk melaksanakan pemilu secara “luber jurdil”. Sebuah anugerah otoritas penyelenggara pesta demokrasi yang diharapkan rakyat mampu menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang berintegritas.
Pernahkah kita berpikir bahwa “rejeki” (jabatan/pangkat/derajat) yang kita terima dan jalani saat ini terdapat banyak peran serta proaktif dari “tangan, kaki dan mulut orang lain yang tidak terlihat” ? Misalnya doa tulus dari orang tua, suami/istri dan anak-anak. Juga bantuan dari handai taulan dan teman sejawat yang ikhlas maupun kurang ikhlas.
Pernahkah kita muhasabah diri (instropeksi/mawas diri) atas kekhilafan, kesalahan, keburukan/aib dan kekurangan yang kita miliki, akan tetapi selalu ditutupi oleh Tuhan illahi Rabbi ?
Sadarkah ketika jari telunjuk menuding orang lain, sejatinya 3 jari lain sedang menunjuk ke diri sendiri. Oleh karena itu mari bersinergi, berkolaborasi dan berjamaah sesuai syarat, rukun, norma dan etika sosial yang baik.
Baca juga, Se Abad Muhammadiyah Pekajangan Berkhidmat untuk Bangsa
Sebuah ketakaburan diri dan kelompok/golongan, jika kita merasa bisa mengatur bahkan menentukan hasil akhir dari setiap proses seleksi penyelenggara pemilu dan pemimpin negara tanpa peran serta kelompok/golongan/komunitas lain sesama anak bangsa.
Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah kenyataan dan esok hari adalah harapan. “Setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Setiap masalah pasti ada jalan keluar. Dan setelah satu pekerjaan (tugas) selesai ditunaikan (apapun hasilnya), maka bergegaslah secara sungguh-sungguh dalam menuaikan tugas berikutnya”.
Demikian pesan Allah Azza wa Jalla dalam al-Qur’an.
Sebentar lagi pendaftaran dan seleksi PPK pemilu 2024 akan segera dimulai secara serentak dan terbuka untuk semua warga negara yang memenuhi persyaratan. Mari kita siapkan bersama dengan sebaik-baiknya. Semoga ridha dan rahmat Allah SWT menyertai setiap niat, tindakan dan hasil yang terbaik. Sesungguhnya Tuhan akan selalu memberikan “rejeki” yang kita butuhkan dan tidak akan mengabulkan setiap keinginan yang kita harapkan.
“Boleh jadi kita mencintai sesuatu (lolos seleksi) tapi hal itu amat buruk bagi kita. Dan boleh jadi kita membenci sesuatu (tidak lolos seleksi) tetapi hal tersebut amat baik untuk kita. Allah Maha Mengetahui, sedangkan manusia tidak mengetahui (apa yg akan terjadi)”. Tidak ada usaha yang sia-sia.
Kami menghaturkan terimakasih atas kerja keras dari Bawaslu dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengikuti seleksi Panwascam. Semoga usaha yang telah kita lakukan beroleh manfaat dan menjadi amal shalih yang bernilai ibadah. Wallahua’lam.
Editor : M Taufiq Ulinuha