Berita

Mampukah Muhammadiyah Mencari 30 Calon Penerima Beasiswa ke Libya?

PWMJATENG.COM, Surakarta – Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan beasiswa pendidikan di Timur Tengah kepada kader Muhammadiyah dan sumbangan dana kemanusiaan. Hal itu dilakukan ketika sosok yang akrab dipanggil UAH itu mengisi Tabligh Akbar Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah ke 48 di Edutorum KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (8/10).

Tabligh Akbar ini diikuti sekitar 10.000 jamaah yang memadati Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, dan 85.000 jamaah mengikuti secara daring. Hadir sebagai tamu VVIP adalah sejumlah Ketua PP Muhammadiyah dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, yaitu Dadang Kahmad, Dahlan Rais, Agus Taufiurahman, dan Abdul Mu’ti.

Hadir pula Ketua Panitia dan Sekretaris Panitia Pusat Muhammadiyah Marpuji Ali dan Muhammad Nurul Amin, Ketua Panitia Penerima Muktamar Sofyan Anif, dan Ketua Bidang IV Panitia Penerima Ihwan Susila di kursi VIP. Selain itu, hadir pula dari PP ‘Aisyiyah, Pimpinan PWM dan PWA Jawa Tengah, Komandan Korem 035/ Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Anan Nurakhman, dan sejumlah tamu undangan VIP lainnya.

Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad dalam sambutannya berpesan agar para mubaligh Muhammadiyah memanfaatkan media digital dalam kegiatan dakwahnya sebagaimana UAH.

“Saya atas nama PP Muhammadiyah mengapresiasi kegiatan ini. Meminjam istilah orang, bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka ngalap berkah. Semoga Muktamar kita besok diberkahi dan membawa berkah bagi semuanya,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, UAH menyampaikan bahwa kehadirannya pada Tabligh Akbar Muhammadiyah ini dalam sebagai usaha memberi dukungan demi terselengaranya Muktamar Muhammadyah-‘Aisyiyah ke-48 yang lancar.

“Yang menghasilkan berbagai hal bermanfaat bagi Muhammadiyah khususnya dan berkontribusi untuk NKRI dengan berbagai kebijakan yang bermanfaat dan terintegrasikan dengan berbagai hal yang dibutuhkan negara,” terang UAH saat memberi keterangan pers usai tabligh akbar.

Ia tidak ragu mengaku sebagai kader Muhammadiyah. Sebagai bagian dari Muhammadiyah, UAH menegaskan akan “berusaha memberikan kontribusi maksimal apa yang dibutuhkan dalam Muktamar ke-48 ini”.

Baca juga, 10 Anggota KOKAM Akan Umroh Gratis, Siapa Orangnya?

Saat mengisi tabligh akbar, UAH memberikan hadiah umrah kepada Wildan Zulfikar, anggota KOKAM Klaten yang bertugas sebagai pembaca kalam Ilahi dalam Tabligh Akbar ini. Tidak hanya Wildan Zulfikar, 9 anggota KOKAM lainnya juga memperoleh hadiah yang sama.

Selain itu, UAH juga menawarkan beasiswa kepada 30 mahasiswa Muhammadyah untuk dapat belajar di Universitas di Libya gratis hingga menjadi doktor. Sebelum memberi ceramah, ia juga memberi sumbangan sebesar Rp100 juta dalam acara pengalangan dana Lazismu PP Muhammadyah untuk program Dakwah Pedalaman.

UAH mengatakan, apa yang ia lakukan tersebut merupakan bentuk stimulus yang diberikan agar bisa menjalankan hidup ber-Muhammadiyah yang sebenarnya.

“Khususnya untuk KOKAM yang patut diapresiasi karena pekerjaannya di lapangan,” kata UAH.

Selain itu, tawaran beasiswa yang ia berikan merupakan sebuah upaya mencetak ulama yang mengisi majelis-majelis di Muhammadiyah, seperti Majelis Tarjih muhammadiyah.

“Kita ingin punya ulama yang kompeten, paham nilai keislaman sehingga bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujar UAH menambahkan.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadad komitmen dan bantuan dari UAH untuk kader Muhammadiyah dan persyarikatan Muhammadiyah, sekaligus komitmen UAH sebagai kader Muhammadiyah.

Tantangan bagi Muhammadiyah, kata Mu’ti, adalah bagaimana agar bisa menjawab beberapa hal yang disampaikan UAH mengenai kemampuan Muhammadiyah mengambil berbagai peluang yang ada.

“Tadi beliau menyampaikan banyak peluang studi di mancanegara, khususnya jaringan beliau di Timur Tengah yang mana kita memang kekurangan untuk dapat mengirimkan para mahasiswa ke negara Timur Tengah yang menuntut kemampuan bahasa Arab tinggi dan dasar keislaman sangat tinggi,” kata Mu’ti.

“Mudah-mudahan apa yang disampaikan beliau dapat dipenuhi Muhammadiyah khususnya para pengelola lembaga Pendidikan Muhammadiyah untuk mempersiapkan mahasiswa untuk studi ke  luar negeri melalui jalur pribadi dengan beberapa negara,” imbuhnya.

Reporter : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE