Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah PK Banyudono Ikuti Pengajian Bertajuk “Lelahku karena Lillah, Insyaallah Barokah”
PWMJATENG.COM, Boyolali – SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono Kabupaten Boyolali mengadakan pengajian guru dan karyawan bertempat di aula sekolah. Bertindak selaku pembicara Ustaz Agus Sutrisna, SPd.I. selaku sekretaris FKKS SD/MIM Kabupaten Boyolali, Sabtu (17/8)
Kegiatan yang berlangsung tiap akhir pekan ini mengambil tema “Lelahku karena Lillah, Insyaallah Barokah”.
Ustad Danang Prambudi dalam sambutan prakata panitia mengatakan, “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dan tentunya bisa menambah semangat dalam bekerja para guru.”
Sementara Pujiono selaku kepala sekolah di sela-sela acara menuturkan bahwa guru adalah sumber sumber ilmu, sumber inspirasi, sumber budi pekerti, dan sumber pembentukan karakter bangsa dan negara.
“Mengingat begitu penting peran guru seyogyanya guru selalu dijaga semangat dan motivasi kerjanya, tutur Pujiono.
Kegiatan pengajian ini, lanjut Pujiono, juga bertujuan untuk “ngecharge” spiritual para guru dan karyawan harapannya bisa lebih profesional dan mencintai pekerjaannya.
“Harapannya semoga semua guru-guru yang profesional di sekolah ini segera terwujud,” pungkas Pujiono.
Dalam peparannya Ustaz Agus Sutrisna menyampaikan beberapa hal, di antaranya :
Pertama, guru hendaknya selalu meluruskan niat mengamalkan ilmu yang bermanfaat.
Baca juga, Sambut Peserta dan Penggembira Muktamar, Panitia Sediakan Berbagai Akomodasi yang Representatif
“Karena anda datang ke sini atas inisiasi pribadi, hidup ini adalah pilihan, dan guru telah menjadi pilihan anda; maka seyogyanya anda mulai mencintai profesi ini dengan sebaik-baiknya dengan segala konsekuensinya,” ucap Agus.
Kedua, disiplin dalam bekerja.
“Guru adalah teladan bagaimana mau mendisiplinkan murid jika gurunya saja tidak disiplin, maka mari kita mulai dari diri guru untuk menjadi pribadi pribadi yang disiplin sehingga akan diteladani para siswanya,” lanjut Sekretaris FKKS SD/MIM Kabupaten Boyolali ini.
Ketiga, ciptakan lingkungan sekolah seperti rumah sendiri. Rasa memiliki dan rasa handarbeni semua yang ada di sekolah ini harus ada dalam hati para guru.
“Jaga keharmonisan jangan sampai ada yang rasa-rasan atau ngerasani teman. Mencari-cari kesalahan yang lain itu tidak diperkenankan. Guru hendaknya fokus saja kepada tupoksi masing-masing dengan begitu tidak ada waktu untuk rasan-rasan,” tegas Agus.
Keempat, manfaatkan waktu. Bahwa tidak selamanya kita hidup di dunia kesempatan yang diberikan Allah dengan amanah sebagai guru kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya. Sama waktunya di sekolah ini tetapi antara guru yang satu dengan yang lain nilai investasi pahalanya berbeda.
“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi umat yang lain. Dan itu ada pada profesi guru. Betapa sangat rugi bila seorang guru menjalani rutinitas harian hanya sekadar menghabiskan waktu menanti datangnya tanggal satu. Yakinkah anda dengan salat anda masuk surga? Adakah guru yang di sekolah ini salat bisa khusuk. Dan setelah salat zikir lama, saya yakin minim. Maka perlu amalan pendukung. Dan menyebarkan ilmu di sekolah ini bisa jadi pilihan Allah untuk anda. Sebab mau infak dengan duit kita juga minim, mau sadaqah tenaga biasanya waktu juga telah lelah,” kata Agus.
“SD Muhammadiyah PK Banyudono adalah sekolah favorit di Boyolali, Banyudono pada khususnya. Maka anda harus tambah bersyukur karena tidak semua manusia diberi kesempatan untuk mendedikasikan sebagai guru di sekolah ini. Mulai detik ini awali aktivitas dengan selalu bangga dengan profesi kita sebagai guru,” pungkas Agus sambil menutup acara.
