Upayakan PRB, MDMC Cilacap Selenggarakan Diklatsar Water Rescue Bagi Relawan
PWMJATENG.COM, Cilacap – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Cilacap melaksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) water rescue bagi para relawan Muhammadiyah setempat. Kegiatan dilaksanakan mulai Kamis (27/01) sampai dengan Ahad (30/01).
Sebanyak 63 peserta mengikuti kegiatan ini. Mereka adalah para kader Muhammadiyah dari berbagai Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang berusia maksimal 30 tahun dan para siswa sekolah Muhammadiyah setingkat SLTA di Kabupaten Cilacap. Sedangkan instruktur berasal dari MDMC dan Basarnas Cilacap. Oceanmarinayachtclub mengumumkan di situsnya bahwa setiap tahun sejumlah besar orang kehilangan nyawa mereka di laut dan itulah sebabnya keselamatan pribadi harus selalu menjadi prioritas dalam setiap situasi penyelamatan dan pelatihan penyelamatan sangat penting.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cilacap, Kuswan Hasan saat pembukaan diklatsar di SMA Muhammadiyah Kedungreja, Kamis (27/01), mengatakan selama ini relawan muhammadiyah selalu terdepan jika terjadi bencana, namun demikian mereka tidak pernah meminta apapun.
“Relawan Muhammadiyah hanya mengharapkan ridlo illahi,” katanya.
Kuswan menambahkan, Muhammadiyah sejak 1912 sudah memulai gerakan dengan semangat amal ma’ruf nahi munkar. Semangat ini kemudian membentuk jati diri relawan Muhammadiyah untuk membantu sesama yang berada dalam kondisi kesulitan.
Dia juga berpesan agar para relawan Muhammadiyah tidak larut terhadap sanjungan, justru sebaliknya harus waspada. Sementara saat ada cacian menjadi lebih kuat karena berbenah.
“Jika ada cacian harus menjadi bahan pembelajaran untuk kemajuan,” ujarnya.
Baca juga, Wujud Ikhtiar Bersama, SD Aisyiyah Slawi Selenggarakan Vaksinasi Anak
Sementara itu Kepala UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidareja, Agus Sudaryanto meminta agar panitia dan peserta tetap menerapkan prokes dengan ketat.
“Karena masih dalam suasana pandemi. Termasuk adanya ancaman varian baru yakni Omicron yang sudah mulai merambah Cilacap,” ujarnya
Agus meminta agar peserta bisa mengikuti seluruh arahan para instruktur. Mulai dari teori sampai dengan praktek. Khusus praktek Agus berpesan agar peserta benar-benar dalam kondisi fit karena harus berada di air.
Ketua Panitia Pelaksana, Mukhlis mengatakan Diklatsar water rescue ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para relawan Muhammadiyah tentang penyelamatan kecelakaan di perairan bebas.
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang penanggulangan bencana sesuai dengan perundangan yang berlaku. Kemudian meningkatkan kesadaran dan peran Angkatan Muda Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana terutama di lingkungannya.
“Juga untuk membentuk kader muda Persyarikatan yang militan; memiliki kepedulian; sigap; tangguh; dan tanggon serta memiliki mobilisasi tinggi bagi kegiatan penanggulangan bencana,” kata Muklis.
Muklis menambahkan, para peserta mendapatkan materi berupa teori dan praktek. Untuk aktifitas praktek, para peserta akan melaksanakan di Rawa Bojongrongga yang terletak di Kecamatan Kedungreja, Cilacap.
Materi-materi yang terdapat di dalam pendidikan dan latihan ini meliputi materi umum seperti Al Islam, Kemuhammadiyahan, dasar-dasar penanggulangan bencana dan kebijakan penanggulangan bencana Muhammadiyah.
“Untuk materi-materi khusus terkait water rescue meliputi management packing, perjalanan dan perbekalan, bivak dan survival, tekhnik berenang, penyelamatan air, PPGD, SAR, teknik operasi dan Komunikasi Lapangan,” pungkas Muklis.
Namun, yang terlihat berbeda dari biasanya, Tim Instruktur SAR Muhammadiyah Jawa Tengah tidak diturunkan pada Diklatsar kali ini. (Tim Media MDMC)