Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Solo Wacanakan Buka Kelas Bilingual
PWMJATENG.COM, SOLO – Dalam rangka mengangkat kualitas sekolah penggerak berkemajuan, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengelar rapat kerja terbatas (Ratas) yang dilaksanakan via Zoom bertajuk “Wacanakan Buka Kelas Bilingual Tahun Pelajaran 2022/2023” bertepatan Hari Anak Nasional (HAN), Jum’at Malam (23/7/2021).
Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd memotivasi sebanyak 65 guru karyawan agar selalu bersemangat dalam menghadapi situasi apapun, termasuk pagebluk Covid-19. Mari kita pelajari bersama Qs al Mulk ayat 30. Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”
“Sebagai penutup surah ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengingat aneka nikmat Allah, terutama nikmat air yang merupakan sumber utama kehidupan. Maka sudah sewajarnya kalau manusia hanya menyembah kepada-Nya,” terang Sri Sayekti dalam muqoddimahnya.
Sayekti menyatakan Proses pembelajaran di sekolah merupakan upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena gempuran Covid-19. Sekolah memberikan solusi dengan pembelajaran daring.
“Tema tahun ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, dengan tagline #AnakPeduliDiMasaPandemi. Selamat Hari Anak! Semoga kamu tumbuh menjadi manusia yang lebih baik dari kami. Doa terbaik untukmu pada hari ini! Tadi sebelum rapat virtual semua mendengarkan lagu Andai Aku Besar Nanti,” Ujarnya.
Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.
“Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Khusus SD Muh 1 Pembelajaran harus menyenangkan dan menggembirakan, di awali berdo’, tahfidz, menyanyikan lagu wajib dan tidak pernah lupa menyapa peserta didik dengan asah, asih dan asuh,” bebernya.
Sebab, dia menyatakan, sekolah ini telah berusia 86 tahun berdiri sejak 1935. Selain itu, 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) juga berkembang dengan baik.
“Tahun depan insya Allah buka Kelas Bilingual, saat ini telah berjalan kurikulum bahasa Inggris Cambridge,” pungkas Yekti. (Humas, Jatmiko)