Masjid Mujahidin Bantu Warga Ringankan Dampak Covid-19
Wabah Covid-19 sudah menimbulkan dampak cukup signifikan di berbagai bidang kehidupan, salah satunya ekonomi dengan melambatnya roda perekonomian karena masyarakat diharuskan membatasi semua aktifitas di luar ruangan. Dampak tersebut menimpa semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang kelas ekonomi dari kelas atas sampai bawah, dari yang kaya sampai yang miskin.
Warga yang menjadi kelompok paling rentan terkena dampak langsung akibat pembatasan aktifitas ekonomi biasanya adalah mereka yang bekerja dengan penghasilan harian. Mereka biasanya bekerja di sektor informal seperti buruh serabutan, buruh tani, tukang ojek, tukang parkir dan pedagang keliling. Ini terjadi merata di semua daerah, termasuk di Muntilan Kabupaten Magelang.
Untuk mengatasi kondisi tersebut satu tempat yang bisa menjadi harapan untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak langsung Covid-19 tersebut adalah masjid yang berada di dusun-dusun. Di Santren, Gunung Pring, Muntilan ada Masjid Mujahidin yang takmir masjidnya sudah melakukan aksi nyata membantu warga terdampak langsung wabah Covid-19.
Masjid yang dikelola oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gunungpring tersebut hingga kini sudah menyalurkan bantuan paket sembako yang dikemas dengan sebutan Bantuan Terdampak Corona disingkat Bataco sebanyak 3 kali yaitu tanggal 4, 12 dan 22 April 2020.
Awalnya Ahmad Jais, Ketua Takmir Masjid Mujahidin beserta takmir lainnya dan sebagian jamaah masjid berembug tentang dampak wabah Covid-19 yang menyimpulkan bahwa ada beberapa jamaah dan masyarakat sekitar yang terkena dampak ekonomi akibat pembatasan aktifitas masyarakat.
Dari rembug tersebut disimpulkan penting agar digagas program untuk membantu warga terdampak tersebut. “Contohnya adalah mereka yg biasa berjualan keliling dari sekolah ke sekolah, mereka yang biasa berjualan di kantin sekolah (khususnya SD Muhammadiyah Gunungpring), dan yang harus dirumahkan karena tempat mereka bekerja mengurangi jam buka atau bahkan menutup usahanya sementara,” kata Ahmad Jaiz.
Akhirnya takmir memutuskan membuat program Bataco tersebut untuk dengan melakukan seleksi data kemampuan masyarakat di bantu data dari pondok zakat, badan pengelola zakat di internal PRM Gunungpring sebelum didirikan lazismu. Pada tahap pertama takmir menyalurkan bantuan berupa beras 4 kg dan bantuan uang tunai untuk sekitar 125 keluarga di dusun Santren, Nepen, Karaharjan dan beberapa dusun lainnya.
“Kami rencanakan bantuan tersebut disalurkan tiap 2 minggu, sampai keadaan normal kembali dan alhamdulillah respon penerima sangat baik, mereka merasa teringankan dan terbantu dengan apa yang diberikan oleh Takmir Masjid Mujahidin,” ujar Jaiz. Kemudian untuk membuat program ini berkesinambungan, takmir kemudian membuka infaq Bataco yang ditempel di papan pengumuman dan respon jamaah sangat antusias.
Dalam 2 pekan penghimpunan terkumpul sekitar 21 juta rupiah dan paket beras 5 kg. Kemudian Ahad pagi tanggal 12 April 2020, Bataco tahap kedua disalurkan untuk sekitar 125 keluarga lagi. Sementara penyaluran Bataco tahap ketiga sejumlah 153 paket berupa beras 4 dan 5 kilogram, uang tunai dan minyak goreng 10 dus dilaksanakan dalam dua tahap yaitu hari ini (22/04) dan pada pertengahan Ramadhan nanti untuk jamaah serta warga sekitar Masjid yang juga membutuhkan bantuan.
Penyaluran bantuan bahan makanan pokok yang berkesinambungan bagi warga dalam kondisi sulit akibat wabah Covid-19 ini menjadikan Masjid Mujahidin sebagai salah satu masjid yang memberi solusi untuk membantu meringankan beban bagi warga terdampak langsung secara ekonomi. Dengan demikian meskipun masjid juga harus dibatasi untuk aktifitas ibadah, namun tidak kehilangan peran sosialnya di masyarakat. (deni/sapari).