Unimus Raih Juara Tingkat Internasional
PWMJATENG.COM, KUALA LUMPUR – Kontingen mahasiswa S1 Pendidikan Kimia terdiri dari Mahardian Muhammad Firdaus, Miftakhul Hidayati, Bunga Agneshinta Abidin dan Rista Ni’matul Maula berhasil membanggakan Indonesia melalui prestasi membanggakan dalam ajang “International Young Scientist Invention Exhibition (IYSIE)” yang di gelar 8-12 Juli 2019 di Malaysia, Kamis (11/7).
Melalui invention berjudul “Carne Gel Anti Dandruff : Combination of Utilization of Papaya (Carica Papaya) Skin Extract and Rambutan Fruit Skin (Nephelium Lappaceum) Using Viscolam as Gelling Agent Anti Dandruff Hair” Mahardian dan teman-teman berhasil meraih silver medal (medali perak) kategori environment science dan meraih best award kategori computer science dari Ariaian Young Innovative Minds Institute (AYIMI). Young scientisc Unimus berhasil menjadi peringkat ke tiga di antara ratusan peserta dari 10 negara peserta IYSIE yaitu Malaysia, India, Sri Lanka, Indonesia, Iran, Filipina, Vietnam, Singapore, Thailand dan Ghuam (Amerika Tengah).
Langkah Mahardian dan tim diawali dengan mengikuti seleksi penemu muda yang diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) dan berhasil lolos seleksi mengikuti seleksi tingkat internasional di Malaysia dan Taiwan. Dikemukakan oleh Mahardian, ide awal tercetus karena adanya keprihatinan terhadap keluhan rambut berketombe yang jika dibiarkan jamur akan menimbulkan penyakit. ”Setelah melakukan penelusuran pustaka maka dicari senyawa-senyawa berbahan herbal yang dapat menghilangkan ketombe. Selama ini produk anti ketombe masih seputar shampo, melalui invention ini dikembangkan produk anti ketombe dalam bentuk gel dari produk limbah untuk dapat digunakan sehari-hari”. “Produk yang sudah ada biasanya dari bahan kimia. Carne Gel Anti Dandruff dikembangkan dari bahan alami pada limbah kulit pepaya, dan kulit rambutan yang diambil senyawa alkaloid, flavanoid, polivenol, tanin dan saponin” tambahnya. “Kulit pepaya dan kulit rambutan yang diperoleh dari pasar, kedai buah atau kedai jus diolah di laboratorium. Pengolahan diawali dengan proses pengeringan yang dilanjutkan dengan proses pengeringan dan proses maserasi dengan etanol selama 3×24 jam. Hasil saringan diekstraksi dihasilkan senyawa murni alkaloid, flavanoid, polivenol, tanin dan saponin. Hasil akhir senyawa dicampur dengan bahan alami sediaan gel kemudian di buat dalam bentuk gel” terang Miftakhul Hidayati selaku anggota tim. “Carne Gel Anti Dandruff praktis dapat digunakan sehari-hari tanpa harus keramas terlebih dahulu” pungkasnya.
“Harapan kedepan produk dapat di produksi secara luas dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Temuan penelitian ini diharapkan tidak hanya berhenti sampai di kompetisi tapi bisa ditindak lanjuti dengan produksi” tambah Fitria Fatichatul Hidayah, SSi, MPd selaku dosen pembimbing. Prestasi membanggakan ini semoga dapat menginspirasi young scientist lain di Indonesia untuk menciptakan produk yang memberikan kemanfaatan dan berprestasi di kancah internasional membanggakan negara. (Humas Unimus)