Kolom

Pemuda Muhammadiyah, Kembalilah ke Khittah

Dalam waktu dekat ini, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Tegal akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) XVII, tepatnya pada Sabtu- Ahad 22-23 Juni 2018 di Jatinegara, dengan mengambil tema: “Meningkatkan Spirit Kader Menuju Tegal Berkemajuan”.

Berkenaan dengan Musyda ini perkenankan penulis , sebagai senior dan salah seorang yang pernah menjabat Ketua PDPM Kab Tegal 2001-2007 ikut urun rembug, sumbang saran dan gagasan bagi aktifis pergerakan Pemuda Muhammadiyah yang akan bermusyda.

Secara internal , Musyda Pemuda Muhammadiyah memiliki makna strategis, dengan tiga dasar pertimbangan. Pertama, untuk proses penyegaran kepemimpinan, kedua untuk evaluasi dan ketiga penyusunan program kerja.

Dalam hal kepemimpinan, menurut  Heri Susanto (Ketua PDPM), Musyda kali ini tidak memilih ketua secara langsung seperti yang lalu, tetapi memilih formatur. Saat ini Panlih Musyda sudah mengantongi calon bakal formatur PDPM sebanyak 65 orang. Nantinya lewat Rapimda akan dipilih 33 nama, yang selanjutnya di arena Musyda akan dipilih 11 nama sebagai formatur. Formaturlah nanti yang menentukan komposisi kepengurusan.

Mengingat pentingnya kepemimpinan , maka bagi peserta musyda dan bakal calon formatur, ada baiknya untuk membaca kembali Khittah Pemuda Muhammadiyah sebagai bekal bermusyda.

Apa itu Khittah?
Secara etimologis, kata khittah berasal dari derivasi bahasa Arab- خِـطةً – يَخُطﱡ –  خَطﱠ yang berarti rencana, jalan, atau garis (Kamus Al-Munawwir). Dengan demikian, khittah perjuangan dapat diartikan sebagai rencana, jalan, atau garis perjuangan Pemuda Muhammadiyah dalam mewujudkan misi dan cita-cita gerakannya.

Khittah perjuangan Pemuda Muhammadiyah berisi pokok-pokok pikiran yang diharapkan dapat menjadi garis perjuangan gerakan Pemuda Muhammadiyah ke depan. Di dalam rumusan Khittah Perjuangan ini terkandung aspek pembaruan sekaligus kesinambungan. Aspek pembaruan diarahkan pada upaya peneguhan eksistensi Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang mampu menyelesaikan problematika umat Islam, khususnya mereka yang bernaung di bawah panji-panji persyarikatan Muhammadiyah. Sementara aspek kesinambungan merupakan upaya mempertahankan capaian-capaian positif yang selama ini dilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah.

Sudah saatnya Pemuda Muhammadiyah bangkit sebagai kekuatan terdepan di dalam merespon dan menyikapi dinamika zaman. Pemuda Muhammadiyah harus tekun, rajin, dan cerdas dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi hari esok. Dalam konteks ini, firman Allah dalam surat Al-Hasyr ayat 18 berikut ini perlu menjadi pijakan dalam setiap gerak dan langkah Pemuda Muhammadiyah :

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Sejalan dengan itu, motto perjuangan Pemuda Muhammadiyah “FASTABIQUL KHAIRAT” harus kembali menjadi spirit dan landasan gerak bagi setiap aktivitas dan kreativitas yang dilakukan oleh kader-kader Pemuda Muhammadiyah di semua level kepemimpinan. Dengan semangat ini, Pemuda Muhammadiyah harus tampil sebagai pelopor dalam mewujudkan pencerahan peradaban dan pembebasan umat dari keterkungkungan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan.

Agenda musyda yang juga sangat penting adalah dalam hal penyusunan program kerja , hendaknya dirumuskan yang lebih realistik, baik untuk kepentingan kaum muda maupun untuk kepentingan persyarikatan dan masyarakat Kab Tegal secara keseluruhan. Program kerja yang berdimensi keagamaan, keilmuan, sosial,seni budaya, politik dan ekonomi. Hendaknya dirumuskan program kerja yang realistik bukan hanya susunan daftar keinginan yang sulit diterjemahkan menjadi kenyataan, hendaknya diperkirakan sebagian besar rencana kerja dilaksanakan dalam jangka waktu periode kepemimpinan secara terukur, dan berorientasi kepada kualitas (quality-oriented).

Akhirnya , kita semua berharap, musyda Pemuda Muhammadiyah berjalan dengan sukses tanpa ekses. sukses syiarnya, sukses permusyawaratannya, sukses penyelenggaraannya, dan yang utama sukses melahirkan pemimpin pemimpin muda yang komitmen dengan persyarikatan, agama dan bangsa. Faastabiqul Khoirot!

Penulis : Fathin Hammam Dhomiri
Bendahara PDM Kab Tegal
Ketua III Baznas Kab Tegal

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE