Abdul Mu’ti : 4 Kata Kunci Muhammadiyah Bisa Melampaui Zaman dan Semakin Maju
PWMJATENG.COM, KENDAL – Muhammadiyah dalam hitungan Hijriyah sudah berusia 109 tahun. Muhammadiyah berdiri 8 Dzulhijjah 1330 H dan sekarang 1440 H. Kalau menggunakan kalender Miladiyah organisasi kita berumur 106 tahun dan itu jauh lebih penting dibanding ketika Muhammadiyah ijinnya pertama kali diberikan oleh Belanda. Waktu itu pemerintah Belanda hanya memberi ijin kepada Muhammadiyah untuk 20 tahun saja. Muhammadiyah sekarang sudah melampoi zaman, 100 tahun lebih , tentu kita bersyukur. Muhammadiyah waktu berdiri hanya dimulai dari sebuah kampung, namanya Kauman, dan alhamdulillah sekarang Muhammadiyah sudah berdiri di seluruh Indonesia, bahkan sudah punya 32 Cabang Istimewa di beberapa negara.
Demikian kata sekretaris umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada pengajian dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan masjid Baitul Islah PRM Sumberejo, Kaliwungu, Kendal (30/9) Ahad siang.Dihadapan ratusan anggota jamaah pengajian beliau mengatakan bahwa yang terakhirberdiri adalah Muhammadiyah Cabang Istimewa Marokko “ Sehingga sampai sekarang kita bisa mengatakan Muhammadiyah terbentang dari Marokko sampai Merauke “ katanya.Ditambahkan, Muhammadiyah mempunyai sister organisation, mendapatkan pengakuan hukum di negara dimana Muhammadiyah itu berdiri dan pengurusnya sudah mandiri, tidak di SK kan oleh PP Muhammadiyah di Indonesia “ 2 sister organisation tersebut adalah Singapura dan Mauritius “ ungkapnya.
Di bagian lain Abdul Mu’ti mengatakan bahwa Muhammadiyah awalnya berada dalam local fielddan sekarang dalam global field “ Muhammadiyah berawal dan berada di tingkat lokal, sekarang sudah mendunia, baik Cabang Istimewa maupun sister organisation. “
Terkait dengan usia organisasi, Mu’ti mengakui ada organisasi yang usianya 1 abad tetapi tidak lagi aktif. “ Berbeda dengan Muhammadiyah lebih 1 abad, tetapi tanda – tandanya bukan semakin lemah, justru menunjukkan semakin kuat dan terus bertambah.” Ungkapnya lagi. Kata kunci Muhammadiyah bisa bertahansampai sekarang menurut mantanketuaumum PP Pemuda Muhammadiyah karena menggunakan teori fungsionalisme. “ Muhammayah itu hadir karena senantiasa memberi manfaat kepada masyarakat yang seluas – luasnya, membawa rahmat bagi semuanya, Islam sebagai agama rahmatan lilalamien, melayani tanpa kecuali sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
“ Kata kunci yang ke dua menurut pria kelahiran Kudus, 2 September 1968adalah karena Muhammadiyah solid. “ Tidak sedikit organisasi Islam yang pecah dan bercerai berai, terjadi konflik, sehingga muncul sempalan, dan tandingan “ ujarnya lagi. Kesolidan Muhammadiyah menurut Mu’ti karena senantiasa mantaati pimpinan diatasnya.“Apa yang menjadi keputusan pimpinannya insya Allah ditaati yang ada di bawahnya. Itulah komitmen Muhammadiyah “ tegas Mu’ti.
Kata kunci ke tiga masih menurut alumni S2 di Flinders University, South Australia tahun 1996itu karena Muhammadiyah berkarakter amanah. “ Sumbangan sekecil apapun yang diterima oleh Muhammadiyah dilaksanakan dengan amanah, dicatat dan dilaporkan, meskipun mereka tidak minta laporan. Karena ini amanah, menjaga betul kepercayaan masyarakat, berbuah dukungan tidak hanya dari warga persyarikatan, tetapi banyak dari luar Muhammadiyah.” kata sekretaris PWM Jatengperiode 2000-2002.Kunci selanjutnya adalah karena Muhammadiyah punya ide – ide baru, gagasan – gagasan baru agar lebih baik dan memberi manfaat masyarakat.
Tentang pembangunan masjid Mu’ti berpesan setelah masjid berdiri mestinya dimakmurkan. “ Masjid diramaikan dengan kegiatan – kegiatan yang bernilai ibadah. Jamaah masjid juga dimakmurkan dengan kegiatan – kegiatan perekonomian “ katanya.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran PDM Kendal, PCM se Kab. Kendal dan warga Muhammadiyah. Wakil sekretaris PDM Kendal, Moh. Antono mengatakan pembangunan masjid Baitul Islah karena masyarakat Islam di sekitarnya membutuhkan tempat ibadah dan diharapkan dalam waktu 4 bulan masjid tersebut bisa berdiri dan dimanfaatkan. ( A, Ghofur/MPI Kendal )